Salah seorang warga Gorontalo, Fatma Harun mengaku Program JKN-KIS dari BPJS Kesehatan membantu penyembuhan dalam pengobatan ibunya yang merupakan peserta dari program tersebut.
Fatma yang bekerja sebagai tenaga honorer di Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo ini menceritakan bahwa pada akhir tahun lalu ibu nya terkena Demam Berdarah (DBD).
Dirinya menjelaskan peristiwa tersebut diawali ketika mengetahui suhu tubuh ibu yang naik turun selama berhari-hari dan merasakan menggigil pada bagian tubuhnya.
"Waktu itu badannya menggigil dan panasnya naik turun berhari hari," ungkap Fatma. Melihat kondisi kesehatan Ibu nya tersebut dan sadar bahwa Ibu dari Fatma sudah menjadi peserta JKN-KIS,dirinya pun segera membawa Ibunya ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapat pertolongan pertama.
"Saya gunakan kartu JKN-KIS buat bawa ibu ke Puskesmas dekat rumah, saat dicek langsung diminta untuk segera ke UGD rumah sakit karena ada indikasi DBD," jelas Fatma.
Saat tiba di rumah sakit, ibu dari Fatma langsung mendapatkan perawatan medis serta mendapatkan perawatan intensif dan harus dirawat inap.
"Setelah dari UGD langsung dibawa ke kamar rawat inap karena harus mendapat perawatan yang harus di kontrol oleh Dokter," ungkapnya.
Enam hari dirawat akhirnya dokter perbolehkan Ibu dari Fatma untuk kembali ke rumah, kondisi Ibu Fatma yang sudah membaik berkat perawatan intensif yang didapatkan di rumah sakit tersebut. Fatma pun merasa tenang karena selama perawatan Ibu tersebut dirinya mengaku sama sekali tidak mengeluarkan dana pribadinya.
"Akhirnya setelah enam hari dirawat Ibu saya diperbolehkan untuk pulang, dari awal pengobatan sampai sembuh sama sekali tidak menggunakan biaya pribadi, semua ditanggung menggunakan kartu JKN-KIS," ungkapnya.
Fatma pun bersyukur sudah mendaftarkan Ibunya ke dalam peserta JKN-KIS, saat ini dirinya rutin membayarkan iuran kepesertaan orang tuanya tersebut dan berharap program ini terus berjalan dan memberikan kebermanfaatan kepada seluruh masyarakat.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021
Fatma yang bekerja sebagai tenaga honorer di Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo ini menceritakan bahwa pada akhir tahun lalu ibu nya terkena Demam Berdarah (DBD).
Dirinya menjelaskan peristiwa tersebut diawali ketika mengetahui suhu tubuh ibu yang naik turun selama berhari-hari dan merasakan menggigil pada bagian tubuhnya.
"Waktu itu badannya menggigil dan panasnya naik turun berhari hari," ungkap Fatma. Melihat kondisi kesehatan Ibu nya tersebut dan sadar bahwa Ibu dari Fatma sudah menjadi peserta JKN-KIS,dirinya pun segera membawa Ibunya ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapat pertolongan pertama.
"Saya gunakan kartu JKN-KIS buat bawa ibu ke Puskesmas dekat rumah, saat dicek langsung diminta untuk segera ke UGD rumah sakit karena ada indikasi DBD," jelas Fatma.
Saat tiba di rumah sakit, ibu dari Fatma langsung mendapatkan perawatan medis serta mendapatkan perawatan intensif dan harus dirawat inap.
"Setelah dari UGD langsung dibawa ke kamar rawat inap karena harus mendapat perawatan yang harus di kontrol oleh Dokter," ungkapnya.
Enam hari dirawat akhirnya dokter perbolehkan Ibu dari Fatma untuk kembali ke rumah, kondisi Ibu Fatma yang sudah membaik berkat perawatan intensif yang didapatkan di rumah sakit tersebut. Fatma pun merasa tenang karena selama perawatan Ibu tersebut dirinya mengaku sama sekali tidak mengeluarkan dana pribadinya.
"Akhirnya setelah enam hari dirawat Ibu saya diperbolehkan untuk pulang, dari awal pengobatan sampai sembuh sama sekali tidak menggunakan biaya pribadi, semua ditanggung menggunakan kartu JKN-KIS," ungkapnya.
Fatma pun bersyukur sudah mendaftarkan Ibunya ke dalam peserta JKN-KIS, saat ini dirinya rutin membayarkan iuran kepesertaan orang tuanya tersebut dan berharap program ini terus berjalan dan memberikan kebermanfaatan kepada seluruh masyarakat.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021