Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, Irwan Abudi Usman, Kamis, menyebut ada tiga syarat menjadi penentu kelulusan para peserta didik di masa pandemi COVID-19.
Yaitu, pertama, peserta didik harus menyelesaikan program pembelajaran di masa pandemi ini, dibuktikan dengan nilai rapor tiap semester. Kedua, peserta didik memperoleh nilai sikap dan perilaku, minimal baik.
Ketiga, mengikuti ujian yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan atau disebut ujian sekolah.
Menyikapi ketentuan sebagaimana isi edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), maka pihaknya kata dia, melakukan langkah-langkah strategis untuk tetap mempertahankan kualitas penyelenggaraan pendidikan.
Melalui penataan sistem pelaksanaan ujian sekolah dalam aspek strategi pelaksanaan ujian secara tatap muka dengan penerapan protokol kesehatan super ketat.
"Saya sebut super ketat, sebab kita memberi panduan kepada seluruh siswa peserta ujian untuk menerapkan protokol kesehatan tanpa pengecualian. Disamping kualitas butir soal yang disusun diyakini mampu mengukur kompetensi siswa pada setiap mata pelajaran," katanya.
Kata dia lagi, daerah ini pun meniadakan pelaksanaan Ujian Nasional, mengacu pada surat edaran Mendikbud nomor 1 tahun 2021, tentang peniadaan Ujian Nasional dan Ujian Kesetaraan serta pelaksanaan Ujian Sekolah dalam masa darurat penyebaran COVID-19.
Sehingga ujian nasional dan ujian kesetaraan tidak menjadi syarat kelulusan atau menjadi syarat seleksi masuk ke jenjang pendidikan lebih tinggi.
Ia berharap, masyarakat memahami kondisi itu khususnya para orang tua peserta didik yang berkeinginan ujian nasional tetap digelar.
Kata dia, yakinlah langkah strategis yang diterapkan dalam pelaksanaan ujian sekolah tetap memperhatikan mutu dan kualitas pendidikan dalam upaya melahirkan generasi emas di daerah ini.
"Kita memprioritaskan pelaksanaan pendidikan bermutu dan berkualitas namun tidak boleh mengabaikan ancaman pandemi COVID-19 yang masih melanda," imbuhnya.*
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021
Yaitu, pertama, peserta didik harus menyelesaikan program pembelajaran di masa pandemi ini, dibuktikan dengan nilai rapor tiap semester. Kedua, peserta didik memperoleh nilai sikap dan perilaku, minimal baik.
Ketiga, mengikuti ujian yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan atau disebut ujian sekolah.
Menyikapi ketentuan sebagaimana isi edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), maka pihaknya kata dia, melakukan langkah-langkah strategis untuk tetap mempertahankan kualitas penyelenggaraan pendidikan.
Melalui penataan sistem pelaksanaan ujian sekolah dalam aspek strategi pelaksanaan ujian secara tatap muka dengan penerapan protokol kesehatan super ketat.
"Saya sebut super ketat, sebab kita memberi panduan kepada seluruh siswa peserta ujian untuk menerapkan protokol kesehatan tanpa pengecualian. Disamping kualitas butir soal yang disusun diyakini mampu mengukur kompetensi siswa pada setiap mata pelajaran," katanya.
Kata dia lagi, daerah ini pun meniadakan pelaksanaan Ujian Nasional, mengacu pada surat edaran Mendikbud nomor 1 tahun 2021, tentang peniadaan Ujian Nasional dan Ujian Kesetaraan serta pelaksanaan Ujian Sekolah dalam masa darurat penyebaran COVID-19.
Sehingga ujian nasional dan ujian kesetaraan tidak menjadi syarat kelulusan atau menjadi syarat seleksi masuk ke jenjang pendidikan lebih tinggi.
Ia berharap, masyarakat memahami kondisi itu khususnya para orang tua peserta didik yang berkeinginan ujian nasional tetap digelar.
Kata dia, yakinlah langkah strategis yang diterapkan dalam pelaksanaan ujian sekolah tetap memperhatikan mutu dan kualitas pendidikan dalam upaya melahirkan generasi emas di daerah ini.
"Kita memprioritaskan pelaksanaan pendidikan bermutu dan berkualitas namun tidak boleh mengabaikan ancaman pandemi COVID-19 yang masih melanda," imbuhnya.*
Editor : Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021