Gorontalo (ANTARA) - Gorontalo segera memiliki gudang jagung berkapasitas 1.000 ton yang pembangunannya sementara berlangsung, dengan target rampung dalam waktu tiga bulan.
Kapolda Gorontalo Irjen Pol Eko Wahyu Prasetyo di Gorontalo, Kamis mengatakan pembangunan gudang tersebut merupakan dukungan Mabes Polri.
Gudang ini akan menjadi fasilitas penyimpanan strategis bagi petani jagung di wilayah Gorontalo, khususnya dalam menjaga kualitas hasil panen dan stabilitas harga.
Pembangunan gudang pun dalam upaya mendukung program Swasembada Pangan Nasional 2025, sehingga pemerintah membangun gudang penyimpanan jagung di 18 lokasi pada 12 provinsi.
Salah satunya ada di Gorontalo, berlokasi di Desa Bongohulawa Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo.
Pembangunan gudang tersebut ditandai dengan peletakan batu pertama (groundbreaking) secara serentak bertepatan dengan pelaksanaan Panen Raya Jagung Serentak Kuartal II yang dipusatkan secara nasional di Bengkayang, Kalimantan Barat.
Acara tersebut turut dihadiri langsung oleh Presiden RI Prabowo Subianto.
Di Gorontalo, prosesi peletakan batu pertama dilakukan oleh Gubernur Gusnar Ismail bersama Kapolda Gorontalo Eko Wahyu Prasetyo, Bupati Kabupaten Gorontalo Sofian Puhi, serta Ketua DPRD Idrus M. Thomas Mopili.
Gubernur Gusnar Ismail mengaku bangga Gorontalo segera memiliki gudang jagung berkapasitas besar tersebut.
"Gudang ini diharapkan mampu menampung produksi jagung para petani di daerah ini, serta pembangunannya menjadi penyemat bagi petani untuk meningkatkan produksi," kata Gusnar.
Ia berharap fasilitas dan infrastruktur pertanian yang semakin baik di Gorontalo, berdampak pada majunya sektor pertanian dan meningkatnya produksi komoditas unggulan khususnya jagung.
"Petani jagung harus dapat memanfaatkan fasilitas yang dibangun untuk meningkatkan kesejahteraan dan berdampak pada kemajuan perekonomian Gorontalo secara khusus," katanya.
