Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo akan sosialisasikan larangan mudik lebaran di sejumlah posko penjagaan mulai tanggal 1 Mei 2021.

Hal itu untuk menindaklanjuti perintah pemerintah pusat yang melarang mudik lebaran Idul Fitri 1442 Hijiriah.

Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, Kamis, mengatakan mulai 1 Mei  semua posko perbatasan darat akan dijaga ketat, untuk mencegah penumpang yang masuk dan keluar Gorontalo.

“Jadi kita mulai tanggal 1 Mei larangan mudik sudah mulai tersosialisasikan, penindakannya mulai tanggal 6 Mei. Kami juga akan turun ke posko-posko," kata gubernur di Gorontalo.

Gubernur Rusli mengingatkan pemudik dari Gorontalo keluar daerah seperti Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Selatan untuk mematuhi aturan pemerintah yang melarang mudik.

Pihaknya bersama TNI dan Polri akan menindak tegas warga yang nekat mudik melalui jalur darat, laut dan udara.

“Kalau sudah dilarang oleh.pemerintah pusat, berarti kita di sini juga melarang. Kalau ada yang coba-coba masuk itu sia-sia, pasti akan diminta balik," tambahnya.

Ia memastikan kebijakan tersebut juga berlaku di pelabuhan laut dan bandara udara.

Pemerintah pusat memberlakukan pengecualian mudik bagi ASN/TNI/Polri/karyawan yang bertugas disertai surat tugas dari atasannya.

Pengecualian juga ditujukan bagi kunjungan keluarga sakit, kunjungan duka, ibu hamil dengan satu pendamping, ibu melahirkan dengan dua orang pendamping serta pelayanan kesehatan yang darurat.*

Pewarta: Debby H. Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021