Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo Utara memastikan tidak akan menggelar Festival Tumbilotohe atau malam pasang lampu yang biasa digelar pada malam ke-27 Ramadhan.

"Festivalnya kita tiadakan untuk mencegah keramaian atau kerumunan orang menikmati wisata religi yang biasanya digelar di tiga hari penghujung Ramadhan. Namun tradisi Tumbilotohe tetap dapat digelar di rumah masing-masing dalam bentuk sederhana," kata Wakil Bupati Gorontalo Utara, Thariq Modanggu, di Gorontalo, Kamis.

Pemkab sendiri akan tetap melakukan pemasangan lampu atau Tumbilotohe, namun jumlah lampunya dikurangi atau dikemas lebih sederhana.

"Jika biasanya Tumbilotohe digelar ramai baik dalam bentuk festival maupun lomba, namun pada Ramadhan kali ini dibatasi. Tidak akan ada keramaian yang potensial menyedot banyak pengunjung," kata Thariq.

Ia mengatakan masyarakat tidak dilarang melaksanakan tradisi Tumbilotohe, namun pelaksanaannya diimbau digelar sederhana di rumah masing-masing.

Khusus pelaksanaan pasar 'senggol' atau pasar kaget yang biasanya digelar 1 minggu sebelum lebaran Idul Fitri, terpusat di pasar jajan Moluo, Kwandang.

Tahun 2021 ini ditiadakan, namun pedagang diberi kesempatan menggelar dagangan di depan rumah masing-masing.

Keramaian 'senggolnya' ditiadakan namun dagangannya bisa tetap digelar.

Itupun, pedagang dan pembeli diwajibkan menerapkan prokes khususnya memakai masker dan saling menjaga jarak.

Pedagang juga bisa menggelar lapak di depan toko, warung untuk memanfaatkan momen lebaran.

"Intinya, kegiatan tradisi dan perekonomian boleh digelar namun wajib menerapkan prokes sebab pandemi COVID-19 tidak boleh diabaikan potensi penularannya. Kita wajib memakai masker, menghindari kerumunan serta rajin mencuci tangan," katanya.

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021