Keterisian ruang isolasi dan ruang perawatan intensif (ICU) COVID-19 di Sulawesi Utara meningkat setelah lonjakan kasus yang terjadi beberapa pekan belakangan ini.

"Peningkatan jumlah kasus ini tentunya secara otomatis membuat beban bagi pelayanan kesehatan makin terlihat jelas," ujar Jubir Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Sulut, dr Steaven Dandel MPH di Manado, Minggu.

Dalam waktu 17 hari keterisian tempat tidur ruang isolasi meningkat dari delapan persen menjadi 25 persen, bahkan beberapa kabupaten/kota keterisiannya sudah di atas 50 persen.

"Semakin banyak orang yang sakit, maka otomatis makin banyak yang perlu dirawat di ruang perawatan intensif dan makin banyak juga kematian yang dilaporkan," sebutnya.

Sementara itu, lanjut dia, gambaran kegiatan testing juga menunjukkan tanda-tanda memburuk dimana positivity rate di provinsi berpenduduk lebih 2,6 juta jiwa itu meningkat dari 2,5 persen pada bulan Mei 2021 dan posisi terkini sudah mencapai angka di atas 10 persen.

"Sekarang ini posisi positivity rate lebih tepatnya ada di angka 12,31 persen," katanya.

Angka ini, menurut dokter Steaven, mengindikasikan bahwa dari setiap 100 sampel yang diperiksa akan terdapat 12 sampai dengan 13 kasus positif.

"Kondisi ideal yang menunjukkan bahwa transmisi terkendali seharusnya berada di bawah lima persen," katanya menambahkan.

Empat hari belakangan ini, kasus harian COVID-19 di Sulut mengalami lonjakan berarti, pada Kamis (1/7) bertambah 42 kasus, Jumat (2/7) 87 kasus, Sabtu (3/7) 143 kasus dan hari ini sebanyak kasus.

Pewarta: Karel Alexander Polakitan

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021