Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat, mulai seriusi dampak kemarau panjang di sektor pertanian.

Anggota Komisi III DPRD, Wisye Pangemanan, di Gorontalo, Rabu, mengatakan penanganan dampak kemarau panjang bisa menjadi sangat kompleks sehingga perencanaannya perlu dilakukan dini.

"Jangan sampai petani sudah menderita baru kita turun tangan. Kondisi tersebut tidak boleh terjadi," kata Ketua Perempuan Tani Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Provinsi Gorontalo itu.

Pemkab khususnya Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan sebagai 'leading sector', menurut dia, harus mulai seriusi langkah antisipasi gangguan produk pangan akibat kemarau panjang.

Mengingat dalam menjaga ketahanan pangan daerah, musim kemarau berkepanjangan sangat mempengaruhi produksi karena erat kaitannya dengan gagal tanam apalagi panen.

Kondisi itu dapat menjadi sangat berat apalagi kita menghadapi masa sulit dampak pandemi COVID-19.

"Perhatian serius menghadapi kemarau panjang perlu ditingkatkan. Segera susun peta jalan 'road map' mengantisipasi dampak kekeringan di lahan-lahan produktif agar produksi pertanian tetap terjaga," katanya.

Sangat diperlukan langkah konkret kata Wisye, untuk mengantisipasi merosotnya produksi pangan yang juga dapat berdampak pada naiknya harga komoditas.

Tentu kondisi itu sangat tidak diinginkan sebab pertumbuhan ekonomi dapat melambat dan memicu naiknya angka kemiskinan yang juga sangat tidak diinginkan.***

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021