Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Gorontalo Yana Yanti Suleman, Kamis, menjelaskan rendahnya tingkat kepatuhan masyarakat di daerah itu dalam menggunakan masker berdasarkan hasil survei Satgas COVID-19.
 
Menurutnya hasil survei penggunaan masker di Gorontalo yang rendah, juga dipengaruhi oleh rendahnya pelaporan pemprov dalam aplikasi Bersama Lawan Covid-19 (BLC).

Aplikasi tersebut, lanjutnya, juga seharusnya memuat laporan tentang pelaksaan PPKM di daerah serta posko yang didirikan di kabupaten/kota.

"Dari 600 posko PPKM yang ditargetkan, di Provinsi Gorontalo ada 100-an. Dari angka itu 24 persen saja yang berjalan. Ini barangkali yang perlu didorong untuk aktif, terutama melaporkan aktivitas posko di aplikasi BLC," katanya.

Hal senada juga diungkapkan Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Gorontalo Rusli Nusi bahwa selama ini pelaksanaan PPKM hanya rutin dilaporkan oleh pemerintah provinsi dan kabupaten Boalemo.

"Kami minta bantuan Pak Sekda untuk mengotimalkan Dinas PMD Dukcapil mengontrol pembuatan posko, aktivitas, dan laporannya. Mudah-mudahan laporannya pada Jumat ini bisa meningkat," ujarnya.

Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengatakan prihatin bila daerah itu termasuk yang paling rendah tingkat kepatuhan menggunakan masker, sesuai hasil survei Satgas COVID-19.

Ia menilai sejauh ini Pemprov Gorontalo sudah melakukan beberapa cara, agar edukasi penggunaan masker berjalan maksimal. 

Edukasi melalui mobil publikasi, media sosial, hingga turun langsung ke pasar-pasar tradisional sudah dilakukan, disamping pembagian masker.*

Pewarta: Debby H. Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021