Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, menyalurkan beras Fortivit dalam upaya mendukung pencegahan kondisi tinggi badan anak lebih pendek dibanding tinggi anak seusianya, atau disebut stunting di daerah itu.

Wakil Ketua Komisi III DPRD Gorontalo Utara, Mikdad Yeser, di Gorontalo, Senin, mengatakannya, usai menyerahkan bantuan beras Fortivit di Kecamatan Sumalata Timur.

Diantaranya, di Desa Buladu, Buluwatu, Hulawa, Bubalango dan Koluwoka.

"Kami menyalurkan bantuan kepada 90 rumah tangga sasaran dan ditargetkan menjangkau jumlah sasaran yang lebih luas lagi, dalam mendukung upaya pemerintah daerah untuk mencegah dan mengatasi stunting di daerah ini," katanya.

Mengingat kasus stunting di daerah itu tergolong sangat tinggi.

Data Dinas Kesehatan setempat menyebut, hasil gelar timbang 2021, angkanya mencapai 1.667 kasus atau 18,14 persen.

Sehingga DPRD memberi perhatian yang tinggi diantaranya melalui penyaluran bantuan beras Fortivit.

Jerri Kiswanto, anggota Komisi I DPRD juga menyalurkan bantuan tersebut.

Ia berharap, kasus anak kekurangan gizi mulai dari kandungan atau kekurangan gizi kronis diharapkan mampu ditekan seminimal mungkin untuk mencegah stunting.

Bahkan ia meminta agar pemerintah daerah prioritaskan alokasi anggaran memadai untuk penanganan stunting.

Meskipun kabupaten ini menjadi lokus penanganan stunting, namun diharapkan pemerintah daerah dapat lebih serius dalam penanganannya dari sisi pengalokasian anggaran.

"Mengingat alokasi anggarannya harus cukup, apalagi di masa pandemi COVID-19 ini, perhatian terhadap kecukupan gizi keluarga, khususnya ibu hamil dan balita perlu diberikan lebih optimal," katanya.

Penyaluran beras Fortivit oleh DPRD, diharapkan menjadi langkah konkret dalam upaya menolkan kasus stunting di daerah itu, tambah Jerri.***
Anggota DPRD Gorontalo Utara, menyalurkan bantuan beras Fortivit dalam upaya cegah stunting. (ANTARA/HO)

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021