Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, Irwan Abudi Usman, mengatakan, dunia pendidikan di Indonesia, perlu bersiap menghadapi tantangan di era 5.0.

Yaitu tantangan melaksanakan pendidikan kompetitif berkarakter di era society 5.0.

Apalagi, kata dia, di Gorontalo, Senin, selaku pemateri Webinar Nasional tentang strategi pendidik dalam meningkatkan kualitas pendidikan di era 5.0, merupakan tanggung jawab bersama para pemangku kepentingan, khususnya di dunia pendidikan.

Ia menyebut, konsep era society 5.0 merupakan tatanan masyarakat yang berpusat pada manusia (human-centered) dan berbasis teknologi (technology-based).

Gambarannya era 5.0, adalah industri mulai menyentuh dunia virtual, berbentuk konektivitas manusia, mesin dan data, semua sudah ada dimana-mana, dikenal dengan istilah Internet of Things (IoT).

Sehingga, salah satu karakteristik unik dari industri 5.0 yang perlu diketahui, adalah pengaplikasian kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

Mengingat era revolusi industri 5.0 akan mengubah cara berpikir tentang perspektif pendidikan. Olehnya, pemerintah dalam dunia pendidikan, seperti Dinas Pendidikan, perlu segera memahami dan mengaktualisasikan pengembangan kurikulum untuk saat ini dan masa depan.

Harus melengkapi kemampuan siswa dalam dimensi pedagogik, kata Irwan, termasuk keterampilan hidup, kemampuan untuk hidup bersama (kolaborasi), berfikir kritis dan kreatif.

Mengembangkan soft skill dan transversal skill, serta keterampilan tidak terlihat yang berguna dalam banyak situasi kerja seperti keterampilan interpersonal, hidup bersama, kemampuan menjadi warga negara yang berpikiran global.

Termasuk literasi media dan informasi juga perlu dipersiapkan dalam kegiatan pendidikan.

Lanjut kata Irwan, pendidikan di kota-kota besar hingga di daerah terpencil, seperti wilayah di pesisir utara Provinsi Gorontalo itu, harus dapat menyesuaikan model Pendidikan Indonesia dalam menyongsong era society 5.0.

Setiap pendidik, perlu memahami visi pendidikan Indonesia dalam mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian melalui terciptanya pelajar Pancasila yang bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman.

Serta bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, bergotong royong, dan berkebhinekaan global.

Jika hal itu terpenuhi, katanya pula, maka pendidikan di era 5.0 tetap akan memegang teguh pada fungsi dan tujuan pendidikan nasional.

Yaitu, pendidikan yang mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

Juga yang melahirkan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila.***

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021