Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, mendukung percepatan pembangunan jalan lingkar Tolinggula di wilayah barat kabupaten tersebut, yang diyakini mampu mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

Anggota Komisi III DPRD Gorontalo Utara, Fatri Botutihe, di Gorontalo, Kamis mengatakan, pinjaman dana pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang diupayakan pemerintah daerah, diantaranya untuk kepentingan membangun infrastruktur jalan yang tidak dialokasi di anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) Kabupaten, merupakan langkah produktif yang harus didukung.

Selain pengawasan yang juga perlu dilakukan DPRD agar pemanfaatan dana PEN dapat cermat dan tepat sasaran, mengingat banyaknya keperluan pembangunan di daerah ini.

Diantaranya jalan lingkar Tolinggula yang direncanakan senilai Rp6,5 miliar.

"Kami berharap realisasinya segera, apalagi jalan tersebut merupakan aspirasi masyarakat yang telah disuarakan sejak lama," katanya.

Terealisasinya jalan lingkar Tolinggula pun akan membuka akses pertanian yang lebih luas di wilayah tersebut.

Komoditas pertanian dapat lebih mudah dipasarkan, termasuk memudahkan distribusi ke daerah lain di Provinsi Gorontalo, diantaranya wilayah terdekat jika akses lingkar Tolinggula telah terbuka dan tersambung dengan Kabupaten Pohuwato.

Termasuk memenuhi permintaan pasar dari Buol, Toli-toli dan kabupaten tetangga lainnya di Provinsi Sulawesi Tengah.

Akses jalan memadai juga menghemat biaya seperti yang banyak dikeluhkan petani. Biaya pengangkutan cukup mahal akibat akses jalan yang rusak dan sulit ditempuh.

Sehingga terealisasinya jalan lingkar Tolinggula ini, menjadi wujud dari mimpi-mimpi indah masyarakat di wilayah perbatasan tersebut.

Apalagi komoditas unggulan lainnya, diantaranya durian Montong mulai mendapatkan perhatian pasar nusantara.

Bahkan permintaan durian Montong khas Desa Papualangi dan Cempaka Putih, Kecamatan Tolinggula, mulai tinggi peminat.

Akses jalan memadai pun diyakini mampu mendorong semangat petani buah durian untuk lebih banyak menanam dan meningkatkan produksi.

Sebelumnya, harga durian sangat murah bahkan dapat dibeli seharga Rp5 ribu per kilo gram, karena sulitnya akses jalan menuju perkebunan di dua desa terujung tersebut.

Namun peningkatan akses jalan yang semakin baik, mulai berdampak pada peningkatan harga durian yang kini mencapai Rp15 ribu hingga Rp30 ribu per kilo gram.

Kondisi ini kata Fatri, sangat menguntungkan masyarakat setempat.***
Akses jalan Tolinggula-Gorontalo Utara di Desa Papualangi dan Cempaka Putih. (ANTARA/Susanti Sako)

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021