Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo Utara akan melaporkan ke kepolisian bagi pelaku pembakaran lahan, yang menyebabkan ratusan areal hutan terbakar di daerah itu.

"Bekerja sama dengan Kepolisian dan pihak investor, pemerintah daerah sedang berupaya menyelidiki pelaku pembakaran lahan baik di wilayah barat kabupaten ini yaitu Kecamatan Biawu dan Tolinggula maupun kawasan investasi hutan tanaman industri (HTI) di Kecamatan Tomilito dan Gentuma yang menyebabkan matinya ribuan tanaman," ujar Wakil Bupati Gorontalo Utara, Roni Imran, Selasa.

Menurut dia, tidak ada toleransi bagi pelaku pembakaran lahan, mengingat dampak yang ditimbulkan sangat besar apalagi daerah ini sedang dilanda kemarau panjang.

"Beruntung kebakaran tidak meluas khususnya di kawasan investasi HTI, jika tidak maka kerugian materi tidak hanya dirasakan pihak perusahaan namun masyarakat lokal sebagai pekerja," ujarnya.

Wakil Bupati mengatakan, upaya pelestarian lingkungan di daerah ini sangat serius dilakukan pemerintah daerah, bahkan peristiwa pemangkasan pohon-pohon sebagai jalur hijau di puncak Pontolo Indah oleh pihak PLN, membuat ia geram hingga memberitakan kejadian tersebut di berbagai media lokal agar seluruh pihak dapat memperhatikan lingkungan di setiap kegiatan yang dilakukan.

Kebakaran lahan yang menghanguskan ribuan pohon cengkih dan komoditi lainnya di Kecamatan Biawu dan Tolinggula bahkan sempat mengakibatkan kabut asap dan peningkatan angka penderita infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) di wilayah tersebut.

Termasuk terbakarnya ribuan pohon Jabon dan Sengon di kawasan HTI.

"Tindakan pembakaran lahan di dalam maupun luar kawasan hutan tidak boleh ditolerir," kata Wakil Bupati mengingat upaya penanaman atau penghijauan di wilayah ini menjadi program jangka panjang yang menjadi perhatian khusus pemerintah daerah.

Rencananya kata ia, pemerintah daerah akan membuat kebijakan untuk alih profesi yang akan mendorong penghijauan kembali areal hutan maupun lahan gundul dan perbukitan di seluruh kecamatan.

Untuk menanam kembali membutuhkan waktu yang sangat panjang serta anggaran yang tidam sedikit, sehingga petani yang terbiasa membuka areal perladangan baru dengan membakar untuk menghemat biaya, akan dialihkan untuk mengelola potensi perikanan dan kelautan di daerah ini.

Mereka akan didata untuk mendapatkan bantuan mengembangkan sektor kelautan yang akan terfokus pada pembudidayaan komoditi rumput laut, sehingga aktivitas perladangan mereka akan terhenti untuk beralih mengelola laut kita dan secara otomatis lahan-lahan yang telah gundul akan hijau dengan sendirinya.

"Pemerintah daerah optimistis langkah tersebut sangat efektif mendorong pengembangan potensi kemaritiman dan menghijaukan lagi daerah ini secara alamiah," ujar Wakil Bupati.

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015