Harga ternak ayam potong di sejumlah pedagang pasar tradisional di Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo masih tinggi dalam satu bulan terakhir.
Pantauan ANTARA di Pasar Liluwo, Kota Gorontalo, Kamis, harga ayam potong mencapai harga Rp65 ribu hingga Rp70 ribu perekor setelah sebelumnya hanya dijual Rp50 ribu perekor.
Salah seorang pedagang ayam potong, Arif, mengatakan perubahan biasanya terjadi pada perayaan hari besar seperti menjelang puasa dan hari Lebaran. Namun sejak Desember 2021 harga ayam kembali mengalami kenaikan.
"Pada bulan Desember 2021 itu agak naik sedikit, lalu turun lagi Rp1.000 sekarang, tapi masih tinggi itu sebenarnya walaupun Rp1.000 itu masih tinggi," ujarnya.
Ia menjelaskan penjualan ayam sejak dalam masa pandemi COVID-19 hingga dengan sekarang tidak menentu.
"Untuk penjualan bisa 50 hingga 60 ekorper hari, tapi kadang juga tidak habis dalam sehari," jelasnya.
Menurutnya, kenaikan harga ayam potong di picu karena naiknya harga dari perusahaan dan harga pakan ayam yang tinggi.
"Karena kita juga stok ayam hidup jadi mau tidak mau dikasih makan, harga pakan ayam juga tinggi di toko," pungkasnya.
Hal senada diungkapkan pedagang ayam lainnya, Robin. Ia mengatakan harga daging ayam sekarang mencapai Rp75 ribu perekor untuk yang berukuran besar.
Bahkan kata Robin, tingginya harga ayam potong tidak banyak berpengaruh pada penjualan.
Namun tingginya harga membuat sejumlah pembeli masih berharap harga dapat kembali turun.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2022
Pantauan ANTARA di Pasar Liluwo, Kota Gorontalo, Kamis, harga ayam potong mencapai harga Rp65 ribu hingga Rp70 ribu perekor setelah sebelumnya hanya dijual Rp50 ribu perekor.
Salah seorang pedagang ayam potong, Arif, mengatakan perubahan biasanya terjadi pada perayaan hari besar seperti menjelang puasa dan hari Lebaran. Namun sejak Desember 2021 harga ayam kembali mengalami kenaikan.
"Pada bulan Desember 2021 itu agak naik sedikit, lalu turun lagi Rp1.000 sekarang, tapi masih tinggi itu sebenarnya walaupun Rp1.000 itu masih tinggi," ujarnya.
Ia menjelaskan penjualan ayam sejak dalam masa pandemi COVID-19 hingga dengan sekarang tidak menentu.
"Untuk penjualan bisa 50 hingga 60 ekorper hari, tapi kadang juga tidak habis dalam sehari," jelasnya.
Menurutnya, kenaikan harga ayam potong di picu karena naiknya harga dari perusahaan dan harga pakan ayam yang tinggi.
"Karena kita juga stok ayam hidup jadi mau tidak mau dikasih makan, harga pakan ayam juga tinggi di toko," pungkasnya.
Hal senada diungkapkan pedagang ayam lainnya, Robin. Ia mengatakan harga daging ayam sekarang mencapai Rp75 ribu perekor untuk yang berukuran besar.
Bahkan kata Robin, tingginya harga ayam potong tidak banyak berpengaruh pada penjualan.
Namun tingginya harga membuat sejumlah pembeli masih berharap harga dapat kembali turun.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2022