Dinas Kesehatan (Dinkes) Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, memastikan tidak ada vaksin kedaluwarsa di daerah itu.
"Seluruhnya kami pesan, jemput ataupun diantar sesuai permintaan dan kebutuhan melalui Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Provinsi. Hal itu untuk mencegah vaksin kedaluwarsa," kata Kepala Dinas Kesehatan Gorontalo Utara Rizal Yusuf Kune di Gorontalo, Senin.
Bahkan, kata dia, permintaan vaksin untuk daerah itu cenderung pas-pasan untuk mengantisipasi vaksin kedaluwarsa.
"Jika kekurangan, kami baru akan meminta ke pihak Dinas Kesehatan provinsi. Karena memang sebaiknya jumlah vaksin sesuai keperluan agar tidak kedaluwarsa tersimpan di daerah ini," katanya.
Hingga saat ini, jumlah vaksin Sinovac yang tersedia mencapai 3.800 dosis, sedangkan Pfizer sebanyak 486 dosis.
Ia mengatakan vaksin Moderna masih kosong.
"Memang untuk Moderna secara nasional mengalami kekosongan stok," katanya.
Akibatnya, untuk vaksinasi dosis 2 yang menggunakan Moderna harus terhenti karena penerima vaksin dosis 1 harus menerima jenis yang sama untuk dosis 2.
Saat ini, kata dia, pemerintah daerah sementara memprioritaskan pelaksanaan vaksinasi dosis 1 untuk anak sekolah.
Bahkan, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, diharapkan percepatan vaksinasi dilakukan kepada anak sekolah dan para lanjut usia (lansia) hingga minimal mencapai 70 persen.
Vaksinasi lansia di daerah ini baru mencapai 64 persen dari total sasaran 7.522 orang.
"Kita terus berupaya meningkatkan capaian dari target minimal tersebut," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2022
"Seluruhnya kami pesan, jemput ataupun diantar sesuai permintaan dan kebutuhan melalui Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Provinsi. Hal itu untuk mencegah vaksin kedaluwarsa," kata Kepala Dinas Kesehatan Gorontalo Utara Rizal Yusuf Kune di Gorontalo, Senin.
Bahkan, kata dia, permintaan vaksin untuk daerah itu cenderung pas-pasan untuk mengantisipasi vaksin kedaluwarsa.
"Jika kekurangan, kami baru akan meminta ke pihak Dinas Kesehatan provinsi. Karena memang sebaiknya jumlah vaksin sesuai keperluan agar tidak kedaluwarsa tersimpan di daerah ini," katanya.
Hingga saat ini, jumlah vaksin Sinovac yang tersedia mencapai 3.800 dosis, sedangkan Pfizer sebanyak 486 dosis.
Ia mengatakan vaksin Moderna masih kosong.
"Memang untuk Moderna secara nasional mengalami kekosongan stok," katanya.
Akibatnya, untuk vaksinasi dosis 2 yang menggunakan Moderna harus terhenti karena penerima vaksin dosis 1 harus menerima jenis yang sama untuk dosis 2.
Saat ini, kata dia, pemerintah daerah sementara memprioritaskan pelaksanaan vaksinasi dosis 1 untuk anak sekolah.
Bahkan, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, diharapkan percepatan vaksinasi dilakukan kepada anak sekolah dan para lanjut usia (lansia) hingga minimal mencapai 70 persen.
Vaksinasi lansia di daerah ini baru mencapai 64 persen dari total sasaran 7.522 orang.
"Kita terus berupaya meningkatkan capaian dari target minimal tersebut," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2022