Dinas Pendidikan (Disdik) Gorontalo Utara (Gorut), Provinsi Gorontalo, menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat untuk mencegah penularan virus corona varian Omicron di seluruh sekolah di daerah itu.

"Sekolah yang memberlakukan pembelajaran tatap muka terbatas, wajib menerapkan prokes ketat. Seluruh siswa maupun guru wajib memakai masker, mencuci tangan dan tidak berkerumun," kata Kepala Disdik Gorontalo Utara, Irwan Abudi Usman, di Gorontalo, Minggu.

Sementara untuk sekolah yang jumlah siswanya lebih besar belum divaksin, belum diizinkan menggelar pembelajaran tatap muka. Untuk menghindari kerumunan dan potensi penularan COVID-19.

"Sekolah dapat menerapkan pendekatan hybrid seperti yang selama ini diterapkan yaitu belajar luring (tatap muka) dengan prokes ketat atau belajar dalam jaringan (daring)," katanya.

Ia menegaskan, tidak ada diskriminasi antara siswa yang sudah divaksin maupun belum. Hanya saja proses pembelajaran diterapkan berbeda, untuk menghindari penularan COVID-19.

Jika siswa divaksin ada 10 orang dengan jumlah total dalam sekelas sebanyak 15 orang. Maka langkah yang ditempuh adalah, 5 siswa yang belum divaksin belajar terpisah untuk menghindari kerumunan.

Mengingat kerumunan itu tidak memenuhi prasyarat bahwa siswa sudah divaksin.

"Kita berniat baik untuk menyelamatkan seluruh siswa dari paparan virus corona. Disamping berupaya total memenuhi hak pendidikan seluruh anak usia sekolah di daerah ini pada masa pandemi COVID-19," katanya.

Disdik sendiri katanya lagi, menargetkan capaian vaksinasi COVID-19 mencapai 100 persen dalam waktu 60 hari atau 2 bulan, baik untuk usia 6 hingga 11 tahun maupun 7 hingga 12 tahun.

Pada Januari 2022, capaian vaksinasinya mencapai 51,49 persen. Saat ini atau awal Februari, telah mencapai 58 persen.

"Kita sementara berproses dalam pelaksanaan vaksinasi dan diharapkan target tersebut tercapai sesuai harapan," katanya.

Sementara untuk capaian vaksinasi pelajar usia 7 hingga 12 tahun, hingga saat ini telah mencapai 89 persen. Sedangkan capaian vaksinasi untuk guru telah mencapai 94 persen.

"Untuk 6 persen lainnya, mayoritas terkendala masalah medis sehingga belum dapat divaksin. Namun upaya tersebut terus dilakukan hingga dapat mencapai 100 persen," katanya pula.

Irwan mengaku sangat bersyukur belum ada pelajar baik usia 6 hingga 11 tahun maupun 7 hingga 12 tahun yang terkonfirmasi positif COVID-19 di daerah itu.

"Semoga kondisi ini tetap bertahan hingga pandemi COVID-19 benar-benar berakhir," imbuhnya.

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2022