Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo segera mengajukan bantuan dana hibah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebesar Rp100 miliar untuk program rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana di daerah itu.
"Kita berharap mendapatkan alokasi bantuan dana hibah untuk Tahun Anggaran 2022. Seiring upaya penyusunan kajian cepat tentang risiko bencana yang akan memudahkan untuk mendapatkan bantuan dana rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana," kata Kepala BPBD Gorontalo Utara Asri Ode Muisi di Gorontalo, Jumat.
Seperti Tahun Anggaran 2021, daerah itu melalui dana hibah BNPB mendapatkan bantuan tersebut sebesar Rp8 miliar lebih dan berhasil merealisasikan pembangunan bendungan di Kecamatan Biau dan Desa Tolango, Kecamatan Anggrek, serta membangun konstruksi penahan banjir di Sungai Tolongio, Kecamatan Anggrek dan Sungai Cokelat Kecamatan Gentuma.
Selain itu, penyelesaian jembatan di Desa Wapalo, Kecamatan Atinggola.
Oleh karena itu, pengajuan dana hibah tersebut di Tahun Anggaran 2022, kata Asri, diharapkan dapat terealisasi mengingat banyaknya kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana yang memerlukan anggaran bernilai fantastis.
"Kita berharap mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah pusat, dalam upaya penanggulangan bencana di daerah ini, mengingat anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) masih sangat terbatas untuk kegiatan penanganan tersebut," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2022
"Kita berharap mendapatkan alokasi bantuan dana hibah untuk Tahun Anggaran 2022. Seiring upaya penyusunan kajian cepat tentang risiko bencana yang akan memudahkan untuk mendapatkan bantuan dana rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana," kata Kepala BPBD Gorontalo Utara Asri Ode Muisi di Gorontalo, Jumat.
Seperti Tahun Anggaran 2021, daerah itu melalui dana hibah BNPB mendapatkan bantuan tersebut sebesar Rp8 miliar lebih dan berhasil merealisasikan pembangunan bendungan di Kecamatan Biau dan Desa Tolango, Kecamatan Anggrek, serta membangun konstruksi penahan banjir di Sungai Tolongio, Kecamatan Anggrek dan Sungai Cokelat Kecamatan Gentuma.
Selain itu, penyelesaian jembatan di Desa Wapalo, Kecamatan Atinggola.
Oleh karena itu, pengajuan dana hibah tersebut di Tahun Anggaran 2022, kata Asri, diharapkan dapat terealisasi mengingat banyaknya kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana yang memerlukan anggaran bernilai fantastis.
"Kita berharap mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah pusat, dalam upaya penanggulangan bencana di daerah ini, mengingat anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) masih sangat terbatas untuk kegiatan penanganan tersebut," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2022