Gubernur Gorontalo Rusli Habibie pada Minggu meninjau pembangunan ruang praktik siswa SMK 1 Paguyaman di Kabupaten Boalemo, yang tidak bisa dituntaskan sesuai target karena kontraktornya bermasalah.

"Kontraknya Juli, mulai kerja Agustus, tapi setelah itu tetap saja macet, macet, dan macet. Mungkin dari sisi finansial pihak ketiganya tidak sanggup. Ini sangat disayangkan, mau tidak mau harus putus kontrak," kata Gubernur saat meninjau SMK 1 Paguyaman.

Gubernur akan menyampaikan saran ke pemerintah pusat untuk menyerahkan pelaksanaan pembangunan ruang praktik siswa SMK 1 Paguyaman ke Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

"Saya akan menyurat ke Kementerian Pekerjaan Umum agar urusan teknis seperti ini harusnya di PUPR. Ruangan ini seharusnya sudah bisa dimanfaatkan anak didik, tapi jadinya rugi begini," katanya.

"Beruntung anggarannya sudah cair dan masuk DAK di kas daerah. Jadi akan kami revisi, kita hitung kembali dan dilelang lagi. Ini semua jadi pembelajaran, kita semua salah di sini," ia menambahkan.

Ia menekankan bahwa selanjutnya kontraktor pelaksana pekerjaan pembangunan harus dipastikan kredibilitas dan tanggung jawabnya.

Kontrak pekerjaan pembangunan ruang praktik siswa SMK 1 Paguyaman nilainya Rp613 juta dan saat ini realisasi pembangunan baru 39 persen.

Selain meninjau pembangunan ruang praktik siswa SMK 1 Paguyaman, Gubernur didampingi pemimpin organisasi perangkat daerah terkait meninjau dua proyek pembangunan lain yang putus kontrak, yakni proyek pembangunan jembatan Aramco di Desa Diolata dan proyek pembangunan jalan Tenilo-Pilolodaa-Iluta di Kabupaten Gorontalo.

Pewarta: Debby H. Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2022