Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat, dapat memperhatikan kecukupan stok pangan dan mengoptimalkan pengawasan distribusi jelang bulan suci Ramadhan.

"Jelang Ramadhan, Pemkab harus intensif turun memantau stok pangan sebab hampir merata komoditas pangan di daerah ini di distribusi dari luar daerah. Bahkan untuk komoditas rempah-rempah seperti bawang merah dan bawang putih didominasi suplai dari wilayah Provinsi Sulawesi Selatan," kata Ketua DPRD Gorontalo Utara, Deisy Sandra Maryana Datau, di Gorontalo, Jumat.

Menurut dia, pengawasan distribusi pun sangat penting dilakukan, disamping pengawasan stok di tingkat pengumpul untuk menjamin kestabilan harga di pasar.

Pengawasan kata Deisy pula, penting dilakukan sejak dini untuk mengantisipasi kenaikan harga mengingat bulan Ramadhan tinggal dua pekan lagi atau diperkirakan pada 3 April 2022.

Ia berharap, keresahan di tingkat konsumen khususnya masyarakat menengah ke bawah tidak terjadi pada awal Ramadhan akibat keterbatasan stok yang dapat memicu kenaikan harga.

Olehnya peran organisasi perangkat daerah terkait (OPD) khususnya Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM setempat, sangat penting dalam mengawasi ketersediaan stok pangan dan melakukan analisis untuk mengantisipasi kenaikan harga.

Serta mengintensifkan sosialisasi secara masif agar tidak ada aksi borong yang dapat memicu kekosongan stok dan kenaikan harga komoditas.

Pantauan ANTARA, di sejumlah pasar tradisional setempat, harga komoditas rempah-rempah dan sayuran cenderung stabil. Seperti tomat yang masih dijual Rp5 ribu per kilogram.

Namun untuk cabai rawit mengalami kenaikan sejak pekan kemarin dari harga Rp60 ribu per kilogram menjadi Rp75 ribu per kilogram.

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2022