Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Satu komunitas bernama Boni-Bonia yang konsen pada pangan lokal, berhasil menyelamatkan jagung asli Gorontalo yang sebelumnya telah dinyatakan punah.

Mohamad Syah Reza, anggota komunitas itu di Gorontalo, Minggu, mengatakan mulai menanam jagung jenis Bonia pada tanggal 28 Juli 2015, dari benih yang telah disimpan selama tiga tahun oleh Badan Ketahanan Pangan dan Pusat Informasi Jagung (BKPPIJ) Provinsi Gorontalo.

"Setelah menunggu beberapa bulan, akhirnya tanggal 28 Oktober kami panen hasilnya. Meski pertumbuhan tongkol jagungnya kurang maksimal, tetapi kami punya benih baru yang bisa dikembangkan selanjutnya. Statusnya tidak boleh punah lagi," katanya.

Menurutnya, ia bersama anggota komunitas lainnya khawatir percobaan tanam tersebut gagal, karena menggunakan benih terakhir yang dimiliki oleh BKPPIJ.

"Saya menanamnya di polibag berukuran agak besar dan diberikan pupuk organik racikan sendiri. Bahannya cucian air beras, ditambah rebusan kunyit, akar rumput teki dan bawang putih," jelasnya.

Bonia memiliki biji dengan tiga warna dalam satu tongkol yakni ungu, kuning dan putih dan diduga sebagai hasil penyerbukan silang secara alami antara jagung pulut dan varietas lokal lainnya yakni motoro kiki.

Gorontalo sendiri memiliki empat jagung lokal yakni Bonia dan Momala yang berstatus sudah punah, serta jenis pulut lokal dan motoro kiki yang terancam punah.

Reza berharap penyelamatan terhadap jenis pangan lokal menjadi gerakan penyemangat bagi petani, di tengah gempuran benih-benih hibrida.

"Menyelamatkan Bonia adalah target pertama kami, selanjutnya masih banyak PR menanti. Kami sudah mendata beberapa spesies tanaman pangan maupun ikan yang terancam punah untuk dikembangkan," ujarnya.

Pewarta: Debby Hariyanti Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015