![pinterest](https://pinterest.com/pin/create/button/?url=https://gorontalo.antaranews.com/berita/19598/finalis-nou-uti-dibekali-materi-pariwisata-dan-nasionalisme&media=https://cdn.antaranews.com/cache/1200x800/2013/03/20130323nou-ok.jpg&description=Finalis "nou-uti" Dibekali Materi Pariwisata Dan Nasionalisme ){kind=link}
Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Finalis "Nou dan Uti" (putra dan Putri) Provinsi Gorontalo 2015 pada karantina di hotel Sumber Ria Gorontalo, dibelai materi kepariwisataan dan Nasionalisme, Jumat.
Raseno Aryo, Asisten Deputi Perkembangan Pemasaran Pariwisata Personal, Kementerian Pariwisata Republik Indonesia saat memberikan materi pariwisata mengatakan, Nou dan Uti haruslah mampu menjadi corong informasi pariwisata Gorontalo kepada khlayak ramai.
"Seorang Nou dan Uti haruslah mampu menjadi pembawa informasi pariwista yang ada di Provinsi Gorontalo, Nou dan Uti tidak hanya bagus dari sisi penampilan, namun harus pula pintar dan mampu membawa nama pariwisata Gorontalo nantinya di level nasional, saya sangat mengapresiasi kegiatan positif seperti ini," ungkapnya.
Sementara itu pada materi mengenai Nasionalisme, Dandim 1304 Gorontalo, Letnan Kolonel Yuniar Dwi Hartono mengatakan kepada finalis Nou dan Uti bahwa sebagai seorang pemuda dan pemudi, harus memiliki rasa kecintaan kepada tanah air.
Nasionalisme dan mampu mempengaruhi lingkungannya nanti untuk mengubah Gorontalo lebih baik, salah satunya melalui rasa kecintaan pada bangsa dan negara melalui kecintaan di budaya-budaya Gorontalo.
"Dan Konflik-konflik yang terjadi, mereka mampu mempengaruhi teman-temannya untuk tidak berbuat hal yang dapat merusak hubungan, nilai-nilai keagamaan, budaya yang terpenting menghindari narkoba, karena narkoba dapat merusak diri dan menjadi tidak terkendali," kata Dandim.
Dandim juga mengatakan, pendekatan paling efektif untuk pencegahan penggunaan narkoba adalah pendekatan kepada para pengguna melalui temannya, agar dapat memberi tahu bahaya narkoba dan agar tidak terpengaruh, dan paling efektif adalah menyembuhkan melalui teman sendiri.
"Saya sangat berterima kasih karena selama materi, Nou dan Uti banyak bertanya dan itulah realita yang terjadi di pemuda dan pemudi kita, pertanyaan mereka menandakan bahwa mereka adalah orang-orang yang berpikiran terbuka dan selama materi saya dan peserta melakukan "brain storming" untuk Gorontalo yang lebih baik pada nantinya," tutupnya.
Pemilihan Nou dan Uti Provinsi Gorontalo 2015, diikuti oleh 20 finalis dari masing-masing kabupaten/kota di Gorontalo, yang nantinya sepasang pemenang akan mengikuti ajang pemilihan Duta Budaya tingkat Nasional.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015
Raseno Aryo, Asisten Deputi Perkembangan Pemasaran Pariwisata Personal, Kementerian Pariwisata Republik Indonesia saat memberikan materi pariwisata mengatakan, Nou dan Uti haruslah mampu menjadi corong informasi pariwisata Gorontalo kepada khlayak ramai.
"Seorang Nou dan Uti haruslah mampu menjadi pembawa informasi pariwista yang ada di Provinsi Gorontalo, Nou dan Uti tidak hanya bagus dari sisi penampilan, namun harus pula pintar dan mampu membawa nama pariwisata Gorontalo nantinya di level nasional, saya sangat mengapresiasi kegiatan positif seperti ini," ungkapnya.
Sementara itu pada materi mengenai Nasionalisme, Dandim 1304 Gorontalo, Letnan Kolonel Yuniar Dwi Hartono mengatakan kepada finalis Nou dan Uti bahwa sebagai seorang pemuda dan pemudi, harus memiliki rasa kecintaan kepada tanah air.
Nasionalisme dan mampu mempengaruhi lingkungannya nanti untuk mengubah Gorontalo lebih baik, salah satunya melalui rasa kecintaan pada bangsa dan negara melalui kecintaan di budaya-budaya Gorontalo.
"Dan Konflik-konflik yang terjadi, mereka mampu mempengaruhi teman-temannya untuk tidak berbuat hal yang dapat merusak hubungan, nilai-nilai keagamaan, budaya yang terpenting menghindari narkoba, karena narkoba dapat merusak diri dan menjadi tidak terkendali," kata Dandim.
Dandim juga mengatakan, pendekatan paling efektif untuk pencegahan penggunaan narkoba adalah pendekatan kepada para pengguna melalui temannya, agar dapat memberi tahu bahaya narkoba dan agar tidak terpengaruh, dan paling efektif adalah menyembuhkan melalui teman sendiri.
"Saya sangat berterima kasih karena selama materi, Nou dan Uti banyak bertanya dan itulah realita yang terjadi di pemuda dan pemudi kita, pertanyaan mereka menandakan bahwa mereka adalah orang-orang yang berpikiran terbuka dan selama materi saya dan peserta melakukan "brain storming" untuk Gorontalo yang lebih baik pada nantinya," tutupnya.
Pemilihan Nou dan Uti Provinsi Gorontalo 2015, diikuti oleh 20 finalis dari masing-masing kabupaten/kota di Gorontalo, yang nantinya sepasang pemenang akan mengikuti ajang pemilihan Duta Budaya tingkat Nasional.
Editor : Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015