Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, akan mengusulkan skema untuk memberikan subsidi pada harga jual jagung di tingkat petani.

"Hal ini penting untuk membantu petani tidak merugi saat musim panen tiba. Mengingat kecenderungan harga jagung anjlok saat musim panen menjadi persoalan yang selalu dihadapi petani di daerah ini," kata Wakil Ketua Komisi I DPRD Gorontalo Utara, Matran Lasunte, di Gorontalo, Senin.

Skema tersebut bisa diatur dengan baik. Semisal pembelian jagung melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dengan harga yang berpihak kepada petani.

DPRD berinisiatif membuat rancangan peraturan daerah usul inisiatif DPRD, untuk membantu petani jagung agar bisa menikmati harga yang sesuai.

Misalnya harga jual berada di kisaran Rp8 ribu per kilo gram, namun tiba-tiba saat musim panen tiba, harga anjlok signifikan.

"Nah, pemerintah daerah diharapkan bisa mengintervensi melalui pemberian subsidi langsung. Seperti mendorong petani menjual hasil panen melalui BUMD, ataupun koperasi dengan harga normal agar keuntungannya bisa dinikmati dengan baik oleh petani," katanya.

Hal itu dicetuskannya kata Matran, setelah Komisi I DPRD menerima aduan petani jagung dari Desa Bubode, Kecamatan Tomilito, terkait keresahan dampak turunnya harga jagung menjadi kisaran Rp3 ribu per kilo gram saat musim panen tiba.

Dengan harga tersebut, petani mengaku rugi karena hasilnya tidak dapat menutupi biaya modal.

Apalagi banyak petani masih bergantung pada tengkulak untuk mendapatkan modal tanam dengan kewajiban membayar bunga.

Sehingga DPRD ikut resah dengan kondisi yang sangat memprihatinkan ini.

DPRD kata dia, mengajak pemerintah daerah terkait, untuk turun meninjau langsung kantong-kantong produksi jagung dalam upaya membantu petani menghadapi kondisi tersebut.

Sekaligus DPRD segera mengusulkan skema pemberian subsidi bagi petani mengantisipasi harga anjlok saat musim panen tiba.

"Namun skema ini perlu dibahas detail agar implementasinya benar-benar dirasakan petani. Dengan penjualan hasil panen yang bagus dan harga sesuai. Termasuk mencegah ketergantungan petani kepada tengkulak," katanya.***

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2022