Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Kendati sebagain besar petani jagung mengalami gagal panen namun harga komoditas tersebut justru turun di pasaran Gorontalo dalam beberapa pekan terakhir.
Aji, salah seorang ketua kelompok tani di Desa Puncak Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo, Selasa, mengatakan bahwa sejak beberapa pekan terakhir ini harga jagung di tingkat pedagang pengumpul mengalami penurunan.
Dia menjelaskan, saat ini harga jagung yang dipatok pedagang pengumpul yakni Rp3.200 per kg, padahal sebelumnnya mencapai Rp4.500 hingga Rp6.000 per kg, dengan kadar air 17 persen.
"Harga jagung yang dipatok pedagang pengumpul di Gorontalo mengalami penurunan yang sangat signifikan," ujarnya lagi.
Dia menjelaskan, pada Desember 2015 lalu, pedagang pengumpul berani mematok harga jagung sebesar Rp7.500 per kg, namun meskipun panen banyak yang tidak berhasil justru saat ini mengalami penurunan yang sangat tajam.
Halim Taha, ketua kelompok tani jagung lainnya mengakui bahwa biasanya jika panen di daerah ini mengalami penurunan hasilnya, maka harga komoditas tersebut akan mengalami kenaikan, namun untuk musim panen kali ini justru turun.
"Kami tidak banyak mengetahui perubahan harga ini, apakah permainan pengusaha atau memang keadaan pasar," kata Halim lagi.
Dia menjelaskan, memang di Manado, Sulawesi Utara harga jagung masih menjanjikan, tetapi banyak petani yang tidak ingin menjual di wilayah tersebut karena biaya transportasi yang tinggi.
Karena itu, mereka lebih memilih menjual kepada pedagang pengumpul jagung di Gorontalo.
Dia mengungkapkan, mengingat harga jagung saat ini tidak menjanjikan, banyak petani yang menyimpan dan menunggu harga membaik, karena pada musim panen kali ini telah mengeluarkan biaya tambahan untuk menyiram jagung di musim kemarau.
Harga Jagung Di Gorontalo Turun
Selasa, 29 Maret 2016 9:34 WIB