Juru mudi perahu di Kecamatan Ponelo Kepulauan, Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, mulai menyesuaikan tarif angkutan transportasi laut di wilayah itu.

Eman Katili (38), salah satu juru mudi perahu taksi laut di Desa Ponelo, Selasa, mengatakan, terpaksa harus menyesuaikan harga sewa angkutan tersebut, sejak penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) ditetapkan pemerintah mulai 3 September 2022.

"Terpaksa tarif baru diberlakukan. Meski ini hanya dilakukan berdasarkan kesepakatan dengan masyarakat kepulauan mengingat harga BBM telah naik," katanya.

Jika sebelumnya para penumpang hanya membayar Rp7.000 per orang, saat ini naik menjadi Rp10.000 per orang. Dengan ketentuan untuk sekali jalan, kata Eman, perahu harus terisi minimal 5 penumpang.

"Kami harus mengisi penumpang. Minimal 5 orang, agar tidak rugi sebab harga BBM tergolong mahal," kata dia.

Jika membeli di Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) untuk jenis Pertalite seharga Rp10.000 per liter. Namun rata-rata juru mudi memilih membeli ke pengecer yang berjualan dekat Pelabuhan Kwandang, kata Eman. Memang harganya lebih mahal, apalagi kini naik menjadi Rp13.000 per liter dibanding harga sebelumnya Rp10 ribu per liter.

Namun membeli ke pengecer lebih menguntungkan sebab jaraknya lebih dekat, dibanding harus ke SPBU terdekat yang jaraknya sekitar 15 kilometer.

Di tengah penyesuaian harga BBM, Eman berharap pemerintah dapat menambah infrastruktur untuk memenuhi keperluan BBM bagi warga di kepulauan. Mengingat BBM tidak hanya memenuhi keperluan angkutan transportasi laut, namun untuk perikanan tangkap dan pariwisata.

"Distribusi BBM baik Pertalite maupun Solar diharapkan dapat meningkat agar warga kepulauan dapat menikmati dengan harga sesuai yang diberlakukan pemerintah," katanya.

 
Aktivitas juru mudi perahu taksi laut antar pulau di Kecamatan Ponelo Kepulauan, Kabupaten Gorontalo Utara. (ANTARA/Susanti Sako)

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2022