Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Gorontalo Abdurrahman Abubakar Bachmid meminta pemerintah dapat melibatkan Ulama dalam melakukan deradikalisasi atau pembinaan kepada terduka teroris.

"MUI perlu dilibatkan dalam hal melakukan bimbingan atau cara pandang terhadap mereka anggota teroris yang berhasil ditangkap" kata Bachmid, Selasa.

Ia menambahkan bahwa saat ini pembinaan juga sudah dilakukan, namun pembinaan secara intensif oleh ulama juga dibutukan, sebab kita tahu bahwa pelaku teror yang terjadi di Jakarta, itu sudah pernah dipenjara, namun mereka tambah belajar dan memperluas jaringanya.

Upaya pembinaan oleh Ulama menurut dia sangatlah penting, sebab aksi yang dilakukan teroris ini dikarenakan adanya pemahaman atau pemikiran radikal yang ada pada segilintir orang.

"Orang-orang yang berpikir radikal itu ada, di kalangan manapun, namun jumlah mereka sangatlah kecil," ujarnya.

Secara pribadi dan lembaga pihaknya mengutuk keras perilaku kejadian bom Jakarta, di mana tindakan atau aksi tersebut melanggar hukum, dan Agama sangat jauh dari hal-hal tersebut, karena ini ada penyimpangan oleh segelintir orang.

Di sisi lain, pihaknya meminta agar media cetak atau elektronik, jangan terlalu membesar-besarkan kejadian tersebut yang dapat berakibat timbulnya kepanikan yang berlebihan dimasyarakat.

"Kita berharap media ikut meluruskan isu-isu ini, atau meredam kepanikan, waspada di masyarakat itu perlu, tapi jangan kemudian justru kepanikan yang timbul,"ungkapnya.

Ia menambahkan, sebab tujuan dari aksi teror ini adalah menimbulkan kepanikan atau rasa takut di masyarakat, jika masyarakat panik maka target dari aksi teror tercapai.

Sehingganya media harus berperan dalam meredam kepanikan di masyarakat akibat dari aksi teror tersebut, tak hanya itu dalam hal media sosial lainya, masyarakat juga diminta untuk tidak terlalu melebih-lebihkan aksi tersebut.

Pewarta: Farid

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016