Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Gorontalo memperkuat kapasitas saksi peserta pemilu dengan menyiapkan modul.
"Kita akan menyiapkan modul bagi saksi peserta pemilihan umum (pemilu) serentak tahun 2024," kata Ketua Bawaslu Provinsi Gorontalo, Idris Usuli, yang dihubungi di Gorontalo, Rabu.
Idris sendiri sedang mengikuti diskusi kelompok terpumpun terkait identifikasi keperluan penyusunan modul penguatan kapasitas saksi peserta pemilu, di Balikpapan, Kalimantan Timur, yang digelar Pusat Penelitian Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan (Puslitbangdiklat) Bawaslu RI, dihadiri para ketua dan anggota Bawaslu se-Nusantara, termasuk juga dihadiri anggota Bawaslu RI, Herwyn Malonda.
Menurutnya, peningkatan kapasitas saksi peserta pemilu merupakan amanat Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017.
Oleh karena itu, Bawaslu memiliki peran penting untuk melatih saksi peserta pemilu. Agar pada pelaksanaan pemilu nanti, tidak ada yang saling gontok-gontokan.
Semua memiliki pandangan yang sama tentang mengawasi dan koridor pengawasan yang harus dipatuhi.
"Seperti kata saya tadi, kita menyiapkan modul, desain dan konsep pelatihan saksi. Hal ini pun dilakukan, agar harapan pelaksanaan pemilu serentak tahun 2024 bahwa para saksi peserta pemilu akan saling mengawasi jika terdapat pelanggaran yang ada. Pengawasannya berlangsung sesuai koridor atau on track," sebutnya.
Idris didampingi anggota Bawaslu Provinsi Gorontalo lainnya, yaitu John Hendri Purba, dalam kegiatan tersebut.
Khusus di Provinsi Gorontalo, pemilu akan berlangsung di 6 kabupaten dan kota.
Optimalisasi pengawasan dalam seluruh tahapan kata Idris pula, terus dilakukan hingga di tingkat dusun.
"Kami pun terus melakukan evaluasi terhadap seluruh kegiatan pengawasan yang dilakukan," imbuhnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2023
"Kita akan menyiapkan modul bagi saksi peserta pemilihan umum (pemilu) serentak tahun 2024," kata Ketua Bawaslu Provinsi Gorontalo, Idris Usuli, yang dihubungi di Gorontalo, Rabu.
Idris sendiri sedang mengikuti diskusi kelompok terpumpun terkait identifikasi keperluan penyusunan modul penguatan kapasitas saksi peserta pemilu, di Balikpapan, Kalimantan Timur, yang digelar Pusat Penelitian Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan (Puslitbangdiklat) Bawaslu RI, dihadiri para ketua dan anggota Bawaslu se-Nusantara, termasuk juga dihadiri anggota Bawaslu RI, Herwyn Malonda.
Menurutnya, peningkatan kapasitas saksi peserta pemilu merupakan amanat Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017.
Oleh karena itu, Bawaslu memiliki peran penting untuk melatih saksi peserta pemilu. Agar pada pelaksanaan pemilu nanti, tidak ada yang saling gontok-gontokan.
Semua memiliki pandangan yang sama tentang mengawasi dan koridor pengawasan yang harus dipatuhi.
"Seperti kata saya tadi, kita menyiapkan modul, desain dan konsep pelatihan saksi. Hal ini pun dilakukan, agar harapan pelaksanaan pemilu serentak tahun 2024 bahwa para saksi peserta pemilu akan saling mengawasi jika terdapat pelanggaran yang ada. Pengawasannya berlangsung sesuai koridor atau on track," sebutnya.
Idris didampingi anggota Bawaslu Provinsi Gorontalo lainnya, yaitu John Hendri Purba, dalam kegiatan tersebut.
Khusus di Provinsi Gorontalo, pemilu akan berlangsung di 6 kabupaten dan kota.
Optimalisasi pengawasan dalam seluruh tahapan kata Idris pula, terus dilakukan hingga di tingkat dusun.
"Kami pun terus melakukan evaluasi terhadap seluruh kegiatan pengawasan yang dilakukan," imbuhnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2023