Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo, menggelar sidang adat 'Tonggeyamo' penetapan 1 Syawal 1444 Hijriah/2023 di rumah jabatan gubernur, Kamis malam.

Gubernur Gorontalo, Hamka Hendra Noer, mengatakan, adat Tonggeyamo merupakan adat Gorontalo yang wajib digelar setiap menyambut bulan suci Ramadhan maupun penetapan 1 Syawal Hari Raya Idul Fitri.

Tonggeyamo dimaksudkan sebagai pemberitahuan resmi lembaga adat dan pemerintah daerah kepada umat Islam mengenai 1 Syawal, dengan mengacu pada hasil sidang isbat oleh Kementerian Agama RI.



Sesuai dengan hasil sidang isbat yang dipimpin langsung oleh Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas, 1 Syawal ditetapkan jatuh pada hari Sabtu, 22 April 2023.

"Sesuai pengumuman Kementerian Agama bahwa Idul Fitri 1444 Hijriah akan dilaksanakan pada hari Sabtu karena hilal belum terlihat di seluruh wilayah Indonesia," kata Gubernur Hamka Hendra Noer, usai pelaksanaan adat Tonggeyamo.



Hamka menjelaskan, Kementerian Agama telah melakukan pemantauan hilal atau rukyatul hilal di berbagai provinsi termasuk di Gorontalo.

Dari hasil pemantauan tersebut, hilal masih berada di ketinggian 0 hingga 2 derajat sehingga hilal belum memenuhi syarat penetapan 1 Syawal atau Mabims, yaitu tinggi bulan 3 derajat.



"Kesepakatan Menteri Agama se Asia Tenggara (Malaysia, Indonesia, Singapura dan Brunei Darusalam) hilal itu harus di atas 3 derajat, jadi hilal hari ini belum mencapai ufuk tiga derajat. Untuk itu kami menyarankan kepada masyarakat Gorontalo untuk malam ini masih bisa melaksanakan shalat tarawih bersama dan Sabtu kita melaksanakan Idul Fitri," kata Hamka.

Usai melaksanakan adat Tenggeyamo, Hamka dan jajaran Pemprov Gorontalo serta unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) melaksanakan shalat tarawih berjamaah di Masjid Baiturrahim, Kota Gorontalo. ***



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemprov Gorontalo gelar adat 'Tonggeyamo' penetapan 1 Syawal

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Debby H. Mano


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2023