Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Gorontalo Budiyanto Sidiki mengatakan Gerakan Pangan Murah (GPM) yang digelar serentak oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas) dapat menekan kemiskinan di Gorontalo. 

"Salah satu risiko inflasi adalah meningkatnya jumlah kemiskinan, sehingga melalui GPM ini kami berharap dapat mendorong stabilisasi harga khususnya harga-harga pangan yang berdampak pada masyarakat," ucap Budi, Senin.
 
Ia menilai, peluncuran Gerakan Pangan Murah yang dilakukan di lapangan 11 Maret Buladu, Kota Gorontalo dapat membantu masyarakat untuk mencukupi kebutuhan pangan harian.

Budi menjelaskan persentase kemiskinan Provinsi Gorontalo saat ini berada pada angka 15,51 persen, yang salah satu penyebabnya adalah garis kemiskinan tinggi, dan menyebabkan rendahnya daya beli masyarakat. 

Melalui Gerakan Pangan Masyarakat tersebut diharapkan indeks garis kemiskinan yang ada tidak terus meningkat.

Pelaksana Tugas (PLT) Kepala Dinas Pangan Darmawati Bokings melaporkan GPM juga menjadi salah satu upaya Bapanas untuk menekan kenaikan harga pada beberapa komoditi pangan menjelang hari raya iduladha 1444 H. 

Ia mengatakan GPM tersebut digelar serentak di 38 provinsi dan 312 kabupaten/kota seluruh Indonesia.

"Dilaksanakannya kegiatan ini akibat naiknya beberapa komoditi seperti cabe, daging ayam ras, bawang merah, bawang putih, serta gula pasir, maka pada GPM ini harga yang kami tawarkan ke masyarakat adalah harga distributor," ungkapnya.

GPM di Provinsi Gorontalo dibuka di enam titik sekaligus. Selain di Lapangan Buladu, digelar juga di Lapangan Taruna Remaja dan Lapangan Bongomeme. Ada juga GPM di alun alun Tilamuta Kabupaten Boalemo, lapangan Ormas Marisa Kabupaten Pohuwato dan lapangan IPPOT Tapa Kabupaten Bone Bolango.

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Debby H. Mano


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2023