Puluhan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Negeri Gorontalo (UNG) menggelar aksi bersih pantai di Kecamatan Batudaa Pantai, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo.
Perwakilan mahasiswi KKN dari UGM Safitri Dwi Lestari, Ahad mengatakan kegiatan yang melibatkan komunitas Tanggidaa Grup bersama warga sekitar itu dilakukan di tiga desa yakni Tontayuo, Lamu dan Olimo’o.
Ia menjelaskan, aksi bersih pantai menjadi satu dari lima program yang diusung oleh setiap mahasiswa. Mereka diminta melakukan sesuatu berdasarkan minat dan jurusannya.
"Program bersih pantai ini rutin digelar di setiap desa, tapi kali ini kami gabungkan bersama. Kami ingin gerakan ini bisa lebih besar dengan diikuti oleh warga setempat," ucap Safitri.
Mahasiswi teknik sipil itu bersyukur karena gerakan mereka mendapat respon positif dari pemerintah kecamatan dan desa.
Beberapa desa yang tidak menjadi lokus KKN UGM – UNG juga ikut melakukan aksi serupa di sepanjang bibir pantai. Termasuk melibatkan Tanggidaa Grup, komunitas pemuda Gorontalo yang peduli kebersihan sungai dan pantai.
"Di desa desa yang tidak ada mahasiswa KKN-nya juga melakukan bersih pantai. Ini yang kami senangi, pemerintah kecamatan sudah mampu mengkoordinasikan kegiatan KKN kami," kata dia.
Selain bersih pantai, program pembuatan tong sampah, pembuatan instalasi pemanen air hujan, sosialisasi hukum menjadi fokus mahasiswa KKN UGM – UNG. Ada juga sosialisasi ecobrick atau bata ramah lingkungan.
Ecobrick dibuat dari botol plastik yang diisi padat dengan sampah plastik. Ecobrick dipandang sebagai solusi sampah masa kini karena bisa digunakan sebagai bahan bangunan dan furnitur seperti pengganti batu bata, bahan kursi, meja dan sebagainya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2023
Perwakilan mahasiswi KKN dari UGM Safitri Dwi Lestari, Ahad mengatakan kegiatan yang melibatkan komunitas Tanggidaa Grup bersama warga sekitar itu dilakukan di tiga desa yakni Tontayuo, Lamu dan Olimo’o.
Ia menjelaskan, aksi bersih pantai menjadi satu dari lima program yang diusung oleh setiap mahasiswa. Mereka diminta melakukan sesuatu berdasarkan minat dan jurusannya.
"Program bersih pantai ini rutin digelar di setiap desa, tapi kali ini kami gabungkan bersama. Kami ingin gerakan ini bisa lebih besar dengan diikuti oleh warga setempat," ucap Safitri.
Mahasiswi teknik sipil itu bersyukur karena gerakan mereka mendapat respon positif dari pemerintah kecamatan dan desa.
Beberapa desa yang tidak menjadi lokus KKN UGM – UNG juga ikut melakukan aksi serupa di sepanjang bibir pantai. Termasuk melibatkan Tanggidaa Grup, komunitas pemuda Gorontalo yang peduli kebersihan sungai dan pantai.
"Di desa desa yang tidak ada mahasiswa KKN-nya juga melakukan bersih pantai. Ini yang kami senangi, pemerintah kecamatan sudah mampu mengkoordinasikan kegiatan KKN kami," kata dia.
Selain bersih pantai, program pembuatan tong sampah, pembuatan instalasi pemanen air hujan, sosialisasi hukum menjadi fokus mahasiswa KKN UGM – UNG. Ada juga sosialisasi ecobrick atau bata ramah lingkungan.
Ecobrick dibuat dari botol plastik yang diisi padat dengan sampah plastik. Ecobrick dipandang sebagai solusi sampah masa kini karena bisa digunakan sebagai bahan bangunan dan furnitur seperti pengganti batu bata, bahan kursi, meja dan sebagainya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2023