Kelompok Studi Lingkungan Archipelago Fakultas Teknik Universitas Negeri Gorontalo menggelar pelatihan pembuatan biopori di permukiman rumah warga Kelurahan Pohe, Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo.
Pembimbing PPK Ormawa Archipelago Sri Sutarni Arifin, Ahad menjelaskan kegiatan itu merupakan bagian dari program peningkatan kapasitas organisasi kemahasiswaan.
Program tersebut mengambil tema meningkatkan kemampuan masyarakat dalam adaptasi dan mitigasi perubahan iklim di Kelurahan Pohe, untuk mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs).
"Kita memulai dengan kegiatan kerja bakti bersih-bersih di permukiman rumah warga di Kelurahan Pohe di pagi hari," ucap dia.
Selanjutnya pelatihan pembuatan biopori yang dilakukan bersama dengan Mahasiswa KKN Infrastruktur di Kelurahan Pohe, mahasiswa program studi perencanaan wilayah dan kota FT-UNG, PKK Kelurahan Pohe, Karang Taruna Kelurahan Pohe serta masyarakat setempat.
Pelatihan membuat biopori diawali dengan pemberian materi oleh pembina Kelompok Studi Lingkungan Archipelago Muhammad Rijal Syukri kepada masyarakat setempat dan mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan itu.
"Dilanjutkan dengan pembuatan biopori secara langsung di setiap rumah warga yang akan dibuatkan lubang biopori nya," kata dia.
Ia menjelaskan bahwa tujuan dari pelatihan pembuatan biopori, psebagai salah satu solusi dalam mengatasi sampah organik yang dihasilkan oleh setiap rumah tangga.
Lubang biopori, selain berfungsi sebagai resapan juga untuk menampung sampah organik yang nantinya akan terurai dan menghasilkan kompos. Selain itu, lubang biopori akan meningkatkan kesuburan untuk membuat tanah di sekitarnya menjadi subur serta mengurangi genangan.
Melalui kegiatan itu juga diharapkan masyarakat dapat merubah kebiasaan membuang sampah di sungai dan di laut dengan mulai mengolah sampah organik yang dihasilkan.
Pengelolaan sampah yang ramah lingkungan, merupakan salah satu bentuk adaptasi terhadap perubahan iklim yang harus dilakukan masyarakat.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2023
Pembimbing PPK Ormawa Archipelago Sri Sutarni Arifin, Ahad menjelaskan kegiatan itu merupakan bagian dari program peningkatan kapasitas organisasi kemahasiswaan.
Program tersebut mengambil tema meningkatkan kemampuan masyarakat dalam adaptasi dan mitigasi perubahan iklim di Kelurahan Pohe, untuk mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs).
"Kita memulai dengan kegiatan kerja bakti bersih-bersih di permukiman rumah warga di Kelurahan Pohe di pagi hari," ucap dia.
Selanjutnya pelatihan pembuatan biopori yang dilakukan bersama dengan Mahasiswa KKN Infrastruktur di Kelurahan Pohe, mahasiswa program studi perencanaan wilayah dan kota FT-UNG, PKK Kelurahan Pohe, Karang Taruna Kelurahan Pohe serta masyarakat setempat.
Pelatihan membuat biopori diawali dengan pemberian materi oleh pembina Kelompok Studi Lingkungan Archipelago Muhammad Rijal Syukri kepada masyarakat setempat dan mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan itu.
"Dilanjutkan dengan pembuatan biopori secara langsung di setiap rumah warga yang akan dibuatkan lubang biopori nya," kata dia.
Ia menjelaskan bahwa tujuan dari pelatihan pembuatan biopori, psebagai salah satu solusi dalam mengatasi sampah organik yang dihasilkan oleh setiap rumah tangga.
Lubang biopori, selain berfungsi sebagai resapan juga untuk menampung sampah organik yang nantinya akan terurai dan menghasilkan kompos. Selain itu, lubang biopori akan meningkatkan kesuburan untuk membuat tanah di sekitarnya menjadi subur serta mengurangi genangan.
Melalui kegiatan itu juga diharapkan masyarakat dapat merubah kebiasaan membuang sampah di sungai dan di laut dengan mulai mengolah sampah organik yang dihasilkan.
Pengelolaan sampah yang ramah lingkungan, merupakan salah satu bentuk adaptasi terhadap perubahan iklim yang harus dilakukan masyarakat.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2023