Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Gorontalo melatih para kader posyandu untuk membuat makanan tambahan bagi balita sebagai salah satu upaya mencegah gagal pertumbuhan pada anak (tengkes).

Ketua TP PKK Provinsi Gorontalo Fima Agustina di Gorontalo, Selasa mengatakan pemberian makanan tambahan (PMT) menjadi penting agar kecukupan gizi para balita khususnya para penderita tengkes dapat terpenuhi.

Fima berharap para kader posyandu yang mahir membuat makanan tambahan kemudian mampu melatih para ibu rumah tangga untuk memberikan kudapan yang aman, sehat dan bermutu kepada balita.

Mengingat tumbuh kembang anak-anak sangat bergantung pada status dan kondisi gizi.

Para kader PKK juga mendapatkan beragam materi tentang merawat anak khususnya jenis-jenis bahan pangan yang tepat dalam memenuhi unsur gizi di masa pertumbuhan.

Termasuk di antaranya materi tentang kebijakan kesehatan dan gizi balita, antropomentri yang terstandar, pengisian KMS bayi/balita, serta 25 keterampilan kader posyandu.

Terkait praktek memasak PMT akan dilanjutkan pada lain kesempatan. Salah satu contoh dalam PMT adalah makanan pendamping ASI (MP ASI).

Pemberian makanan ini, pelatihan-nya bukan cuman sekali namun selalu dilakukan dengan resep pembuatan beragam makanan atau kudapan yang langsung dipraktekkan.

"Kalau kita sudah tahu cara membuat olahan yang menambah minat makan pada anak, selanjutnya kita coba lebih kreatif, kita gali inovasi tentang resep pembuatan tambahan makanan lain," kata Fima.

Selain mendorong agar kader posyandu memberikan PMT bagi balita terindikasi gizi kurang, isteri Penjabat Gubernur Gorontalo itu juga mendorong agar PKK menggelar pelatihan pengisian Kartu Menuju Sehat (KMS).

Kartu itu menjadi catatan grafik tumbuh kembang anak selama periode tertentu. Mengingat tumbuh kembang anak menjadi tanggung jawab dan tugas dari teman-teman (PKK) untuk memberikan pelatihan dalam mengisi KMS.

"Ini sangat penting dalam mengawasi perkembangan anak," katanya.

KMS dapat digunakan sebagai tolak ukur perkembangan anak. Jika ditemukan ada anak yang tengkes, maka akan langsung diintervensi.

Menurut dia, pelatihan KMS itu sangat penting sebab bertujuan agar standar pengisian KMS menjadi seragam, dan yang membacanya juga bisa paham.

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Debby H. Mano


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2023