Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo menangani stunting (tengkes) secara serentak dimulai dengan mendata balita tengkes dalam upaya percepatan penurunan tengkes dan kemiskinan ekstrem di daerah itu.

"Kita menggelar rapat koordinasi untuk memastikan seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) secara serentak turun menangani tengkes dimulai dengan pendataan balita serta penetapan penanggung jawab wilayah," kata Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo Budiyanto Sidiki di Gorontalo, Senin.

Ia menyarankan agar saat pembagian formulir, setiap OPD juga sudah dibekali data nama dan alamat setiap keluarga sesuai kecamatan yang akan dikunjungi. Hal ini untuk mempermudah dan mempercepat pendataan sesuai target yang ditentukan.

"Kalau saat pendataan nanti jumlah ini mirip dengan jumlah keluarga kemiskinan ekstrem maka kemungkinan besar kita juga akan mengintervensi dengan pendekatan keperluan pangan keluarga. Jumlah kemiskinan ekstrem di Gorontalo kurang lebih 51 ribu berdasarkan data P3KE," kata Budiyanto.

Menurut data, Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, hasil E-PPBGM 2023 pada bulan Agustus, jumlah balita yang berhasil diukur oleh Posyandu berjumlah 89.176 atau 94,6 persen.

Cakupan itu menduduki posisi tertinggi kedua di Indonesia.

Sebelumnya balita tengkes yang ditemukan di Posyandu berjumlah 5.132, namun data hasil SSGI 2022 menunjukkan harusnya berjumlah 22.823.

Hal ini disebabkan cakupan posyandu yang belum maksimal. Sehingga kunjungan setiap posyandu harus ditingkatkan dan perbaikan manajemen posyandu yang akan diaktifkan melalui pokjanal provinsi.

Ketua Tim Penggerak PKK Fima Agustina menekankan agar pendataan ditargetkan selama lima hari kerja terhitung sejak Senin hingga pengumpulan data pada hari Jumat.

OPD provinsi akan bekerja sama dengan kabupaten/kota hingga kecamatan dan melibatkan kader-kader PKK.

"Saya selalu menentukan target waktu pada setiap kegiatan agar terukur. Kalau hanya bicara saja tidak ada, sulit untuk kita mencapai target. Jadi hari ini kita rapat, besok turun maksimal, dan hari Jumat semua OPD sudah mengumpulkan data," kata Fima.

Pendataan akan dilakukan dengan formulir pendampingan oleh OPD kepada balita tengkes Provinsi Gorontalo yang memuat pertanyaan seperti intervensi spesifik dan intervensi sensitif.

Sebanyak 5.132 anak penderita tengkes yang tersebar di seluruh kabupaten/kota akan didata kembali sekaligus mengintervensi anak dengan gizi kurang yang juga akan dimaksimalkan dengan Pemberian Makanan Tambahan (PMT).

Menurutnya, Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) sudah mengambil 119 ditambah 23 anak yang ditangani dan dibantu Dinas Perikanan. "Kami juga telah melakukan gelar timbang dan memberikan bantuan," kata Fima.*

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Debby H. Mano


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2023