Gorontalo (ANTARA) - Deputi Pengendalian Penduduk (Dalduk) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Republik Indonesia Bonivasius Prasetya Ichtarto mengatakan Provinsi Gorontalo wajib optimal bekerja menekan tengkes.
Menurutnya di Gorontalo, Kamis pengentasan tengkes merupakan program bangsa, sehingga tidak hanya menjadi program pemerintah.
Tengkes pun menjadi ancaman bagi bangsa ini maka perlu menjadi program atau tanggung jawab bersama.
"Perlu kita ketahui bersama bahwa stunting ini ancaman bangsa kita. Kalau boleh saya garisbawahi di sini stunting itu sebenarnya bukan program pemerintah, tapi program bangsa kita. Siapapun gubernur-nya, bupati-nya, ini menjadi program bersama," kata Bonivasius.
Ia mengatakan tindakan-tindakan yang perlu dilakukan seperti temu kenal atau menemukan dulu siapa saja yang beresiko tengkes dari data anak bayi dua tahun (baduta), balita, dan ibu hamil. Kemudian mengajarkan tengkes bukan hanya persoalan gizi namun juga pola asuh.
Masalah lingkungan atau sanitasi juga penting dan hal ini berkaitan dengan program pemerintah lainnya yakni kemiskinan ekstrem.
Selanjutnya pencegahan melalui program keluarga berencana dengan cara mencegah pernikahan anak serta setiap calon pengantin dipastikan siap nikah dan siap hamil.
"Saya ingin katakan pencegahan juga penting. Kita mungkin bangga dengan penurunan angka yang mencapai 14 hingga 12 persen. Kemudian kita merasa sudah hebat karena sudah bebas dari tengkes padahal kita lupa pada pencegahan-nya," kata Bonivasius.
Selebihnya, Deputi Dalduk Bonivasius melihat penanganan tengkes di Provinsi Gorontalo sudah berjalan dengan baik.
Hanya saja tinggal bagaimana agar kepedulian terus dikuatkan dengan program nyata dan menemui anak-anak tengkes yang telah terdata. Terutama untuk baduta, balita, ibu hamil dan pasangan usia subur.***