Plt Bupati Bone Bolango Merlan S. Uloli menilai audit kasus tengkes atau stunting perlu dilakukan untuk mencapai target prevalensi tengkes nasional sebesar 14 persen pada tahun 2024.

Manurut Bupati, audit kasus tengkes merupakan kegiatan prioritas pada rencana aksi nasional percepatan penurunan tengkes yang dilakukan secara berkesinambungan sehingga intervensi atau pencegahan dapat segera dilakukan.

"Audit kasus stunting ini dilakukan agar tidak semakin memburuk dan kasus tidak berulang di satu wilayah,"kata Merlan S, Uloli pada kegiatan pra audit kasus stunting tahap II di Kecamatan Bulango Timur, Rabu.

Merlan menuturkan, audit kasus tengkes diawali dengan pembentukan tim audit, pelaksanaan audit dan manajemen pendampingan, dilanjutkan dengan diseminasi audit kasus dan evaluasi terhadap rencana tindak lanjut.

"Hal ini dilakukan untuk memastikan pelaksanaan intervensi penurunan stunting terintegrasi dan konvergensi antara organisasi perangkat daerah (OPD) penanggung jawab dengan melakukan konfirmasi, sinkronisasi, dan sinergi hasil analisis situasi," ucap dia.

Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Bone Bolango itu menegaskan, kegiatan audit kasus tengkes ini akan menjadi dasar pelaksanaan aksi konvergensi percepatan penurunan stunting di Bone Bolango, yang menghasilkan kesepakatan pelaksanaan rencana program dan kegiatan.

Pada kegiatan di Bulango Timur itu juga, Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana Bone Bolango menyerahkan 100 paket bantuan intervensi tengkes kepada masyarakat.

Plt Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bone Bolango Fredy Lasut mengatakan, program intervensi tengkes menjadi program nasional yang harus diterjemahkan oleh pemerintah daerah. Sesuai instruksi presiden, angka tengkes bisa menurun hingga 14 persen.

"Jadi mau tidak mau program seperti ini harus terus dijalankan sampai target itu bisa tercapai," kata Fredy.

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Debby H. Mano


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2023