Penjabat Gubernur Gorontalo Ismail Pakaya  mengatakan Festival Maleo 2023 yang berlangsung di objek wisata Lombongo, Kecamatan Suwawa Tengah, Kabupaten Bone Bolango, bertujuan untuk  menjaga kelestarian ekosistem.

Menurutnya pelestarian burung maleo bukan hanya tanggung jawab pemerintah maupun Balai Taman Nasional Bogani Nani Wartabone (TNBNW) hingga penggiat lingkungan semata, melainkan  partisipasi masyarakat.

"Pariwisata, lingkungan dan manusia, sejati-nya bisa hidup berdampingan tanpa saling merusak," katanya.

Berkaitan dengan hal tersebut, semua pihak termasuk masyarakat harus menanamkan nilai-nilai kepedulian terhadap ekosistem dan lingkungan, yang tentunya memiliki dampak positif bagi kelangsungan hidup.

Oleh karena itu jika upaya dalam menjaga habitat burung maleo, hingga hewan dan tumbuhan endemik lainnya dilakukan bersama-sama, maka secara langsung masyarakat dan seluruh pihak terkait telah berpartisipasi dalam menjaga kelestarian lingkungan maupun habitat yang dilindungi.

Gubernur mengatakan pula bahwa Festival Maleo 2023 ini diharapkan bukan hanya kegiatan yang bersifat seremoni semata, namun bisa menjadi sarana yang tepat untuk menjaga dan melindungi kelestarian satwa endemik Sulawesi tersebut.

Melalui berbagai macam lomba yang diadakan dalam festival ini, diharapkan bisa lebih mengedukasi generasi muda hingga anak usia dini, untuk menjaga satwa yang dilindungi agar tidak punah.

"Kegiatan seperti ini sangat jarang namun begitu penting. Masih banyak yang belum mengetahui hingga melihat burung Maleo. Dari sisi lingkungan, burung ini sudah terancam jumlahnya dan semakin punah," katanya.

Usai menutup rangkaian kegiatan, rombongan Penjabat Gubernur didampingi Kepala Balai TNBNW Anis Suratin, berkesempatan melepas anak burung maleo ke alam liar, yang masih termasuk dalam TNBNW Kabupaten Bone Bolango.

Pewarta: Susanti Sako/Zulkifli Polimengo

Editor : Debby H. Mano


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2023