Kepala Stasiun Geofisika Manado, Tony Agus Wijaya mengatakan, gempa bumi magnitudo 4,8 yang terjadi di 102 kilometer tenggara Tutuyan, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Sulawesi Utara pada kedalaman 10 kilometer akibat aktivitas lempeng Laut Maluku.

"Memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi kedalaman dangkal akibat aktivitas tektonik lempeng Laut Maluku," kata Tony dalam rilis yang dibagikan dalam grup percakapan BMKG dan Stakeholders di Manado, Sabtu.
 
Dia menyatakan berdasarkan laporan masyarakat, gempa bumi ini dirasakan di Bolaang Mongondow dengan intensitas II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
 
Hingga saat ini tidak terdapat laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan gempa bumi tersebut.
 
Hingga pukul 17:40:00 WITA, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).
 
BMKG merekomendasikan kepada masyarakat di wilayah Bolaang Mongondow dan sekitarnya agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
 
Dia juga berharap, masyarakat memastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi.
 
Sebelumnya, sekitar pukul 17:09:15 WITA, wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow diguncang gempa bumi tektonik, berdasarkan hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki parameter magnitudo 4,8.
 
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 0.41 LU dan 125.47 BT atau tepatnya berlokasi 102 kilometer tenggara Tutuyan, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur.



 

Pewarta: Karel Alexander Polakitan

Editor : Debby H. Mano


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2023