Kabupaten Gorontalo (ANTARA) - Prakirawan Cuaca Stasiun Meteorologi Djalaluddin Gorontalo Nike Noermasari Waluyo mengatakan ada sebaran awan konvektif signifikan di Desa Pentadio Timur, Kecamatan Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo, pada Senin, yang memicu angin puting beliung sehingga menerjang dan merusak puluhan rumah di wilayah itu..
"Awan ini bergerak dari arah barat sekitar daerah Limboto menuju sekitar lokasi kejadian, sebelum terjadi hujan lebat pada sekitar pukul 13.38 Wita - 14.08 Wita," ucap Nike.
Ia menjelaskan angin puting beliung sulit diprediksi karena sifat fenomenanya sangat lokal dan berkaitan dengan fase pertumbuhan awan Cumulonimbus.
"Puting beliung merupakan fenomena angin kencang yang berputar yang menyerupai belalai yang keluar dari awan Cumulonimbus di daratan, bahkan kecepatan anginnya bisa mencapai lebih dari 50 km/jam," ujar Nike.
Menurut dia, puting beliung juga terjadi terutama belum terjadinya hujan lebat yang biasanya disertai kilat atau petir.
Selain itu, lanjutnya, puting beliung terjadi ketika kondisi labilitas atmosfer yang melebihi ambang batas tertentu yang mengindikasikan udara sangat tidak stabil atau angin kencang terjadi dalam waktu yang relatif singkat dan terkadang terjadi pada siang atau sore hari
"Oleh karena itu kami mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi yang bisa terjadi kapan saja," kata Nike.
Hingga saat ini tim BMKG dan pemerintah setempat masih melakukan pendataan jumlah pasti dampak angin puting beliung tersebut.