Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo memastikan kasus penyakit malaria di daerah itu telah mengalami penurunan secara signifikan.

"Saat ini kasus penyakit malaria di daerah ini telah turun tinggal 14 kasus dan sementara menjalani perawatan," kata Penjabat Bupati Gorontalo Utara Sila Botutihe di Gorontalo, Senin.

Pihaknya terus berupaya me-nol-kan kasus malaria di daerah itu yang sempat mencapai 89 kasus akumulasi dari Januari 2023 hingga Januari 2024 dan terjadi peningkatan signifikan pada Desember 2023 sebanyak 30 kasus dalam sehari, ditemukan terjadi di lokasi tambang Kecamatan Anggrek.

Antisipasi pun langsung diberlakukan melalui skrining pada pekerja tambang. "Kita dapati lonjakan kasus, dan segera melakukan penanganan agar tidak meluas dan bertambah," katanya.

Penyuluhan kesehatan pun digerakkan di seluruh puskesmas untuk antisipasi penyebaran.

Skrining juga dilakukan bagi pekerja tambang yang datang dari luar daerah di antaranya dari Kabupaten Pohuwato.

Hasilnya kata Sila, kasus malaria di daerah itu telah turun signifikan dengan melakukan upaya pengendalian secara terpadu.

Penjabat Gubernur Gorontalo Ismail Pakaya mengingatkan pemerintah daerah tersebut untuk melakukan penanganan secara cepat dan tepat.

"Kasus malaria di Gorontalo Utara dilaporkan telah tuntas dan tersisa 14 kasus. Laporan yang masuk ke saya bahwa daerah ini dan Kabupaten Boalemo sedang mengalami peningkatan kasus. Namun kalau memang sudah benar-benar turun, artinya kita patut bersyukur. Alhamdulillah," kata Gubernur.

Ia berharap tidak terjadi peningkatan kasus malaria di wilayah pesisir tersebut maupun di kabupaten dan kota lainnya di Gorontalo.

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Debby H. Mano


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024