Gorontalo (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada tahun 2023 rata-rata kepadatan penduduk tercatat sebesar 101 orang per kilometer persegi dan meningkat menjadi 102 orang per kilometer persegi pada tahun 2024.
"Provinsi Gorontalo tergolong sebagai provinsi dengan tingkat kepadatan penduduk yang relatif kecil, dengan luas wilayah 12.025,15 kilometer persegi," ucap Kepala BPS Provinsi Gorontalo Mukhamad Mukhanif di Gorontalo, Sabtu.
Ia menjelaskan, meskipun peningkatan itu mungkin terlihat kecil dalam jangka pendek, dampaknya pada infrastruktur, lingkungan, dan layanan publik bisa sangat signifikan, terutama di wilayah perkotaan yang sudah padat.
"Populasi yang terus meningkat membawa berbagai tantangan dan peluang bagi Provinsi Gorontalo dalam mengelola sumber daya manusia serta merumuskan kebijakan pembangunan," ucap dia.
Mukhanif menjelaskan indikator demografi, seperti jumlah penduduk, laju pertumbuhan, rasio jenis kelamin, dan kepadatan penduduk, memberikan gambaran menyeluruh tentang karakteristik masyarakat.
Selain itu, indikator ketergantungan dan tingkat fertilitas berperan penting dalam menentukan kesejahteraan sosial serta keberlanjutan ekonomi jangka panjang.
Persebaran penduduk adalah distribusi penduduk menurut wilayah. Pada tahun 2024, persebaran penduduk Provinsi Gorontalo yang tertinggi berada di Kabupaten Gorontalo yaitu sebesar 33,47 persen dari total penduduk Provinsi Gorontalo.
Sementara wilayah dengan penduduk paling sedikit adalah Kabupaten Gorontalo Utara sebesar 10,74 persen dari total penduduk Provinsi Gorontalo.
Kepadatan penduduk kata Mukhanif adalah perbandingan jumlah penduduk dengan luas wilayah. Indikator tersebut menunjukkan rata-rata jumlah penduduk setiap satuan luas dalam kilometer persegi.
"Analisis terhadap data ini menunjukkan bahwa seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, kepadatan penduduk di Provinsi Gorontalo juga meningkat," kata dia.*