Bupati Merlan Uloli mengatakan penanganan kemiskinan ekstrem dan stunting harus tuntas pada Desember 2024 di seluruh wilayah Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo.
"Meskipun di tengah keterbatasan anggaran, ini dapat dilakukan dengan program yang menyentuh langsung kepada masyarakat," ucap Merlan Uloli usai memberi pengarahan kepada para aparat desa dari Kecamatan Bone Raya dan Kecamatan Bonepantai, Sabtu.
Ia mengatakan, upaya menekan angka stunting dan kemiskinan ekstrem di daerahnya sejauh ini cenderung stagnan. Para camat, kepala desa dan aparat dinilai gagal menjalankan program ini dengan maksimal.
"Kinerja camat, kades hingga aparat akan dinilai dari sini. Kalau datanya stagnan dan tidak mengalami perubahan, ini artinya kalian gagal menurunkan angka kemiskinan ekstrem dan stunting," ujarnya.
Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Bone Bolango itu mengungkapkan, dua hal tersebut menjadi fokus program pihaknya pada tahun ini.
Ia pun meminta para orang tua dan masyarakat ikut menyukseskan program tersebut. Merlan menegaskan jika program itu harus dikerjakan secara bersama-sama dan jangan dijadikan lahan bisnis.
"Program ini harus dikeroyok. Jangan kita berbisnis di atas kepentingan rakyat. Kebutuhan masyarakat harus diprioritaskan dan diperjuangkan," kata dia lagi.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan persentase penduduk miskin di wilayah Kabupaten Bone Bolango mengalami penurunan dari 16,05 persen pada 2022 menjadi 15,51 persen pada 2023.
Sedangkan menurut data BKKBN Provinsi Gorontalo, angka stunting di kabupaten ini pada 2022 tercatat 21,3 persen atau turun dibanding tahun 2021 yang sebesar 25,1 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024
"Meskipun di tengah keterbatasan anggaran, ini dapat dilakukan dengan program yang menyentuh langsung kepada masyarakat," ucap Merlan Uloli usai memberi pengarahan kepada para aparat desa dari Kecamatan Bone Raya dan Kecamatan Bonepantai, Sabtu.
Ia mengatakan, upaya menekan angka stunting dan kemiskinan ekstrem di daerahnya sejauh ini cenderung stagnan. Para camat, kepala desa dan aparat dinilai gagal menjalankan program ini dengan maksimal.
"Kinerja camat, kades hingga aparat akan dinilai dari sini. Kalau datanya stagnan dan tidak mengalami perubahan, ini artinya kalian gagal menurunkan angka kemiskinan ekstrem dan stunting," ujarnya.
Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Bone Bolango itu mengungkapkan, dua hal tersebut menjadi fokus program pihaknya pada tahun ini.
Ia pun meminta para orang tua dan masyarakat ikut menyukseskan program tersebut. Merlan menegaskan jika program itu harus dikerjakan secara bersama-sama dan jangan dijadikan lahan bisnis.
"Program ini harus dikeroyok. Jangan kita berbisnis di atas kepentingan rakyat. Kebutuhan masyarakat harus diprioritaskan dan diperjuangkan," kata dia lagi.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan persentase penduduk miskin di wilayah Kabupaten Bone Bolango mengalami penurunan dari 16,05 persen pada 2022 menjadi 15,51 persen pada 2023.
Sedangkan menurut data BKKBN Provinsi Gorontalo, angka stunting di kabupaten ini pada 2022 tercatat 21,3 persen atau turun dibanding tahun 2021 yang sebesar 25,1 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024