Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Gorontalo meluncurkan program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Sadar Pangan Aman (SAPA) di Kota Gorontalo, Jumat.

Kepala BPOM Gorontalo Stepanus Simon Sesa mengatakan ada tiga program keamanan pangan yang diinisiasi oleh BPOM sejak 2014, yaitu Desa Pangan Aman (Desa PAMAN), Pasar Pangan Aman Berbasis Komunitas, serta Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) Aman.

"Program ini bertujuan untuk meningkatkan kemandirian masyarakat dalam menjamin pemenuhan kebutuhan pangan yang aman sampai pada tingkat perseorangan," ucap dia.

Program yang dijalankan oleh BPOM juga untuk memperkuat ekonomi desa, antara lain melalui pemberdayaan komunitas desa, komunitas sekolah, dan komunitas pasar.

"Masalah keamanan pangan sangat erat kaitannya dengan permasalahan beban ganda malnutrisi," kata dia.

Ia menjelaskan masalah gizi kurang berkontribusi terhadap stunting dalam waktu secara bersamaan dengan gizi lebih dan obesitas yang memicu penyakit tidak menular, di mana saat ini menyebabkan sekitar 73 persen kematian.

Pada 2024, kata Stepanus, jumlah sasaran yang akan diintervensi melalui program ini untuk tingkat Provinsi Gorontalo yang dipusatkan di Kota Gorontalo, masing-masing enam kelurahan, 13 sekolah intervensi A plus 62 sekolah intervensi B, serta dua pasar tradisional.

"Beberapa waktu yang lalu kami telah melakukan audiensi dengan Bapak Wali Kota mengenai rencana pelaksanaan program nasional ini dan telah ditindaklanjuti dengan koordinasi dengan kepala organisasi dan perangkat daerah terkait di bawah koordinasi Kepala Bapppeda Kota Gorontalo," ujar dia.

Ia berharap, pelaksanaan program tersebut berjalan lancar dan budaya pangan aman menjadi bagian dari kehidupan masyarakat sehingga Kota Gorontalo bisa menjadi "Kota Pangan Aman".

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Debby H. Mano


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024