Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Kepala Seksi Pelayanan Dasar Kesehatan dan Rujukan Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Nisma Abdurrahman mengatakan penyakit dalam merupakan penyebab meninggalnya pasien tertinggi di Rumah Sakit.

Dari data tahun 2015 tersebut, pasien penyakit dalam yang meninggal kurang dari 48 jam sebanyak 130 orang dan lebih dari 48 jam ada 192 orang.

" Angka ini merupakan pasien yang rawat inap di 7 rumah sakit umum daerah yakni Aloei Saboe, MM.Dunda, Otanaha, Pohuwato, Tani dan Nelayan, Toto Kabila, dan RS Zainal," ujarnya di Gorontalo, Kamis.

Sementara itu, dari segi jumlah kunjungan di RS yang tertinggi adalah penderita tuberculosis sebanyak 3.584 kali, kemudian presbiopi 2.428 kali, hipertensi 2.167 kali, stroke dan hemoragik 1.608 kali, Myopi 778 kali, essential hypertensia 1.124 kali.

Selain itu kunjungan untuk diabetes melitus 383 kali, diabetes melitus Tipe II 386 kali, tuberculosis tanpa komplikasi 939, dan dyspepsia 261 kali.

Menurutnya penderita tuberculosis di Gorontalo menunjukkan angka yang tinggi, seiring dengan perubahan gaya hidup, pola makan dan kebersihan lingkungan.

" Diabetes melitus juga menjadi perhatian kami, karena penderitanya cukup banyak," imbuhnya.

Pada Hari Kesehatan Dunia tahun 2016, pencegahan diabetes menjadi hal utama yang dikampanyekan bersama Kementrian Kesehatan hingga ke dinas dan World Health Organization (WHO).

Pewarta: Debby Hariyanti Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016