Masyarakat Gorontalo memadati malam Qunut atau malam pertengahan bulan Ramadhan 1445 Hijriah dengan tradisi makan kacang dan pisang di lapangan Batudaa, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo. 

Salah seorang warga Aten Angio mengatakan tradisi itu bermula dari masyarakat yang ada di seberang gunung atau masyarakat dari kampung sebelah seperti Batudaa Pantai dan Biluhu yang datang menjual hasil panennya di Pasar Batudaa. 

"Hasil panen yang paling banyak mereka jual kacang dan pisang, maka dari itu tradisi kacang dan pisang berawal," ucap dia. 

Aten menjelaskan dulunya pusat perayaan malam Qunut dilakukan di pasar Batudaa, namun karena tempat yang sempit dan kecil akhirnya dipindahkan ke lapangan Batudaa. Sebelumnya juga di pasar itu hanya menjual pisang dan kacang saja, namun seiring dengan perkembangan zaman, saat ini sudah banyak yang mulai menjual pakaian, kuliner dan lain-lain. 

Ketua panitia remaja mesjid Darusalam Dandi Loawo mengatakan malam Qunut bukan hanya pasar saja, namun dirangkaikan dengan perayaan lain seperti lomba tarik tambang, lari karung, lari bakiak hingga lomba makan kacang dan pisang.

Perayaan itu kata dia, bertujuan sebagai salah satu pelestarian tradisi yang sudah dilakukan sejak dahalu kala secara turun-temurun, karena tradisi malam Qunut adalah salah satu tradisi yang sudah dikenal banyak kalangan masyarakat terutama di Gorontalo. 

Perayaan malam Qunut di daerah itu diselengarakan tiga hari dengan malam puncak saat hari ke 15 Ramadhan 1445 Hijriah.

Pewarta: Adiwinata Solihin / Regina Matika

Editor : Debby H. Mano


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024