Helikopter AS 565 MBe Panther HS-1305 yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) MTF TNI Kontingen Garuda XXVIII-O UNIFIL latihan mengirim barang dari udara ke kapal (RAS) di Laut Mediterania, Lebanon.
Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Dispenal) dalam siaran resminya yang dikonfirmasi di Jakarta, Jumat, menjelaskan latihan itu berlangsung Kamis (25/4) dan KRI Diponegoro-365 yang juga tergabung dalam Satgas MTF TNI Konga XXVIII-O UNIFIL menjadi tujuan pengiriman barang yang dikirim dari atas helikopter.
Komandan KRI Diponegoro-365, yang juga Komandan Satgas MTF TNI Konga XXVIII-O UNIFIL, Letkol Laut (P) Wirastyo Haprabu dalam siaran resmi yang sama menjelaskan latihan itu — disebut juga vertical replenishment (vetrep), cukup jarang dilaksanakan oleh prajurit.
Oleh karena itu, dia berharap para prajurit dapat memanfaatkan latihan itu demi mengasah kemampuannya terutama dalam mengisi perbekalan dengan bantuan helikopter.
"Latihan ini juga untuk meningkatkan koordinasi, soliditas, dan prosedur komunikasi antara heli dengan KRI," kata Dansatgas MTF TNI Konga XXVIII-O UNIFIL.
Vertical replenishment merupakan metode pengiriman barang dari ketinggian yang berguna untuk perbekalan kapal saat tengah berlayar di laut. Dalam kegiatan itu, helikopter tidak mendarat di atas kapal.
Latihan itu berlangsung menggunakan skenario seolah-olah helikopter yang mengangkut perbekalan tidak dapat mendarat di atas kapal sehingga kru helikopter harus menggunakan peralatan hoist yang tersedia.
Latihan itu diikuti pengawak KRI Diponegoro-365, dan juga Kapten Laut (P) Rangga Birawa sebagai pilot helikopter dan Lettu Laut (P) Michelle sebagai ko-pilot. Dua penerbang itu berasal dari Skuadron Udara 100 Wing Udara 2 Pusat Penerbangan TNI AL (Puspenerbal).
Helikopter, yang disimulasikan mengangkut perbekalan itu, terbang (take off) dari Dermaga Beirut menuju lokasi kapal. Kemudian, helikopter terbang (hovering) di atas geladak kapal, dan barang-barang pun diturunkan ke kapal menggunakan hoist.
KRI Diponegoro dan Helikopter AS 565 MBe Panther HS-1305 yang tergabung dalam Satgas MTF TNI Kontingen Garuda XXVIII-O UNIFIL bertugas bersama pasukan perdamaian PBB di Lebanon sejak awal 2024. Kapal perang TNI AL itu berlayar dari Jakarta ke Lebanon sejak akhir 2023 menggantikan KRI Frans Kaisiepo-368 yang sebelumnya bertugas di Lebanon bersama Satgas MTF TNI Kontingen Garuda XXVIII-N UNIFIL.
Satgas Kontingen Garuda Maritime Task Force merupakan salah satu unit tugas dalam pasukan perdamaian PBB di Lebanon yang seluruhnya terdiri atas prajurit TNI Angkatan Laut.
Satgas MTF di Lebanon bertugas memelihara perdamaian di sepanjang perbatasan Lebanon dan Israel bersama satuan tugas lainnya, antara lain Satgas Batalyon Mekanis TNI (INDOBATT), Satgas Pendukung Markas/Force Headquarter Support Unit (FHQSU), Satgas Indo Force Protection Company (FPC), Satgas Koordinasi Sipil-Militer/Civilian Military Coordination (CIMIC) TNI, Satgas Military Community Outreach Unit (MCOU), dan Satgas Level 2 Hospital.
Sebagian besar prajurit TNI yang tergabung dalam UNIFIL beroperasi di darat, sementara untuk Satgas MTF menjalankan tugasnya di laut.
Beberapa tugas yang diemban oleh para prajurit dari Satgas MTF UNIFIL, di antaranya berpatroli di perairan, di sepanjang perbatasan, mencegah masuknya senjata secara ilegal, dan menggelar pelatihan untuk prajurit Angkatan Laut Lebanon.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Helikopter TNI AL latihan kirim barang dari udara di Laut Mediterania
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024
Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Dispenal) dalam siaran resminya yang dikonfirmasi di Jakarta, Jumat, menjelaskan latihan itu berlangsung Kamis (25/4) dan KRI Diponegoro-365 yang juga tergabung dalam Satgas MTF TNI Konga XXVIII-O UNIFIL menjadi tujuan pengiriman barang yang dikirim dari atas helikopter.
Komandan KRI Diponegoro-365, yang juga Komandan Satgas MTF TNI Konga XXVIII-O UNIFIL, Letkol Laut (P) Wirastyo Haprabu dalam siaran resmi yang sama menjelaskan latihan itu — disebut juga vertical replenishment (vetrep), cukup jarang dilaksanakan oleh prajurit.
Oleh karena itu, dia berharap para prajurit dapat memanfaatkan latihan itu demi mengasah kemampuannya terutama dalam mengisi perbekalan dengan bantuan helikopter.
"Latihan ini juga untuk meningkatkan koordinasi, soliditas, dan prosedur komunikasi antara heli dengan KRI," kata Dansatgas MTF TNI Konga XXVIII-O UNIFIL.
Vertical replenishment merupakan metode pengiriman barang dari ketinggian yang berguna untuk perbekalan kapal saat tengah berlayar di laut. Dalam kegiatan itu, helikopter tidak mendarat di atas kapal.
Latihan itu berlangsung menggunakan skenario seolah-olah helikopter yang mengangkut perbekalan tidak dapat mendarat di atas kapal sehingga kru helikopter harus menggunakan peralatan hoist yang tersedia.
Latihan itu diikuti pengawak KRI Diponegoro-365, dan juga Kapten Laut (P) Rangga Birawa sebagai pilot helikopter dan Lettu Laut (P) Michelle sebagai ko-pilot. Dua penerbang itu berasal dari Skuadron Udara 100 Wing Udara 2 Pusat Penerbangan TNI AL (Puspenerbal).
Helikopter, yang disimulasikan mengangkut perbekalan itu, terbang (take off) dari Dermaga Beirut menuju lokasi kapal. Kemudian, helikopter terbang (hovering) di atas geladak kapal, dan barang-barang pun diturunkan ke kapal menggunakan hoist.
KRI Diponegoro dan Helikopter AS 565 MBe Panther HS-1305 yang tergabung dalam Satgas MTF TNI Kontingen Garuda XXVIII-O UNIFIL bertugas bersama pasukan perdamaian PBB di Lebanon sejak awal 2024. Kapal perang TNI AL itu berlayar dari Jakarta ke Lebanon sejak akhir 2023 menggantikan KRI Frans Kaisiepo-368 yang sebelumnya bertugas di Lebanon bersama Satgas MTF TNI Kontingen Garuda XXVIII-N UNIFIL.
Satgas Kontingen Garuda Maritime Task Force merupakan salah satu unit tugas dalam pasukan perdamaian PBB di Lebanon yang seluruhnya terdiri atas prajurit TNI Angkatan Laut.
Satgas MTF di Lebanon bertugas memelihara perdamaian di sepanjang perbatasan Lebanon dan Israel bersama satuan tugas lainnya, antara lain Satgas Batalyon Mekanis TNI (INDOBATT), Satgas Pendukung Markas/Force Headquarter Support Unit (FHQSU), Satgas Indo Force Protection Company (FPC), Satgas Koordinasi Sipil-Militer/Civilian Military Coordination (CIMIC) TNI, Satgas Military Community Outreach Unit (MCOU), dan Satgas Level 2 Hospital.
Sebagian besar prajurit TNI yang tergabung dalam UNIFIL beroperasi di darat, sementara untuk Satgas MTF menjalankan tugasnya di laut.
Beberapa tugas yang diemban oleh para prajurit dari Satgas MTF UNIFIL, di antaranya berpatroli di perairan, di sepanjang perbatasan, mencegah masuknya senjata secara ilegal, dan menggelar pelatihan untuk prajurit Angkatan Laut Lebanon.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Helikopter TNI AL latihan kirim barang dari udara di Laut Mediterania
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024