Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Kepala BPS Provinsi Gorontalo Eko Marsoro mengatakan pada April 2016, Kota Gorontalo mengalami penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 120,50 menjadi 120,11 yang menyebabkan deflasi sebesar -0,32 persen.

Menurutnya perkembangan harga komoditas pada bulan tersebut secara umum menunjukkan adanya penurunan.

Hal itu disebabkan penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di awal Bulan April 2016.

"Inflasi Kota Gorontalo terjadi karena adanya penurunan indeks terjadi pada kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar -0,10 persen serta kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan -1,96 persen," katanya di Gorontalo, Senin.

Sedangkan kenaikan terjadi pada kelompok bahan makanan sebesar 0,27 persen, bahan makanan jadi 0,06 persen, sandang 0,03 persen, kesehatan 0,05 persen, dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,01 persen.

Komoditas yang mengalami kenaikan harga diantaranya tepung terigu, daging ayam ras, baronang, cakalang, makanan bayi, susu kental manis, susu untuk bayi, daun bawang, bawang merah, dan bawang putih.

Sementara yang mengalami penurunan harga antara lain beras, telur ayam ras, kangkung, kentang, kacang tanah, cabai merah, cabai rawit, jahe, minyak goreng, cat tembok, semen, tarif listrik, angkutan antar kota, angkutan udara, bensin, dan solar.

"Laju inflasi tahun kalender 2016 Kota Gorontalo sebesar -0,09 persen dan inflasi "year on year" untuk April 2016 terhadap April 2015 sebesar 5,24 persen," ujarnya.

Dari 82 kota inflasi di Indonesia, lima kota mengalami inflasi dan 77 kota mengalami deflasi.

Inflasi bulanan tertinggi pada April 2016 terjadi di Kota Tarakan sebesar 0,45 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Banjarmasin sebesar 0,04 persen.

Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Kota Sibolga sebesar -1,79 persen dan deflasi terendah terjasi di Kota Singaraja sebesar -0,06 persen. Kota Gorontalo menempati urutan inflasi yang ke-29.

Pewarta: Debby Hariyanti Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016