Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Berdasarkan hasil pemantauan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo, pada bulan Januari 2015 terjadi deflasi sebesar -1,27 persen di Kota Gorontalo.
Kepala BPS Provinsi Gorontalo Eko Marsoro, Senin, mengatakan, terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 115,26 pada bulan Desember 2014 menjadi 113,80 pada bulan Januari 2015.
Laju inflasi tahun kalender 2015 sebesar -1,27 persen dan inflasi "year on year" (Januari 2014 terhadap Januari 2013) sebesar 4,42 persen.
Menurutnya, deflasi Kota Gorontalo terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh penurunan indeks pada kelompok bahan makanan sebesar -5,75 persen dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar -4,14 persen.
Sedangkan yang mengalami kenaikan indeks adalah kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau sebesar 1,57 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan.
Pada kelompok bahan makanan, komoditas yang memberikan sumbangan deflasi terbesar adalah cabai rawit sebesar 1,6233 persen.
Cabai rawit sebelumnya sempat menembus harga Rp160 ribu hingga Rp180 ribu per kilogram di Gorontalo, dan mulai turun pada Desember 2014.
Dari 82 kota inflasi di Indonesia, 31 kota mengalami inflasi dan 51 kota mengalami deflasi.
Eko menjelaskan inflasi bulanan tertinggi pada Januari 2015 terjadi di Kota Ambon sebesar 2,37 persen, sedangkan deflasi bulanan tertinggi pada Januari 2015 terjadi di Kota Padang sebesar 1,98 persen dan Kota Gorontalo menempati urutan deflasi ke-3.
BPS : Deflasi Kota Gorontalo -1,27 Persen
Senin, 2 Februari 2015 17:44 WIB