Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Kasur kapuk produksi warga di Kelurahan Donggala, Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo, ternyata tidak hanya dipasarkan di pulau Sulawesi saja, melainkan hingga Kalimantan.

Salah seorang pengrajin kasur kapuk, Karno Harun (55), Selasa, mengklaim bahwa kualitas dari kasur kapuk buatan dari Kelurahan Donggala, menjadi salah satu faktor produk mereka bisa tembus hingga luar keluar daerah.

"Kualitas kapuk kita terbilang bagus dan empuk, serta bahan yang tahan lama walaupun dikirim hingga keluar daerah, untuk dalam Kota Gorontalo sendiri penjualan sangat sedikit," kata Karno.

Karno yang telah puluhan tahun menjadi pengrajin kasur kapuk mengatakan, selain di Kelurahan Donggala, masih ada beberapa tempat produksi kasur dan bantal kapuk di daerah Kota Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo Utara.

"Untuk harga kasur kapuk ukuran 1,5 meter kali 2 meter dijual seharga Rp400ribu, dan bantal kepala dan bantal guling, masing-masing Rp50ribu," ungkapnya.

Sementara itu, pengrajin kasur kapuk lainnya, Anis mengatakan, saat ini hanya salah satu kesulitan pengrajin untuk produksi kasur kapuk adalah mahalnya bahan baku kapuk.

"Saat ini harga 1 karung kapuk adalah Rp110ribu, sedangkan untuk 1 kasur ukuran medium, dibutuhkan hingga 3 karung kapuk, ditambah dengan biaya kain dan jahit, keuntungan kami sangat sedikit," ucapnya.

Namun sejumlah pengrajin kasur kapuk berharap, produk buatan mereka dapat bersaing dengan produk kasur busa agar tetap dapat membiayai hidup dan keluarga.

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016