Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Sejumlah nelayan di Gorontalo mendukung rencana Kementerian Kelautan dan Perikanan yang akan mengoperasikan Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) berjalan di laut.
"Selama ini salah satu kendala kami melaut adalah BBM. Yang terdekat adalah depot-depot kecil yang dijual ukuran botol dengan harga jauh lebih mahal," kata Abdul Latif, nelayan di pesisir Kabupaten Bone Bolango, Kamis.
Ia berharap SPBU berjalan bisa dinikmati di daerah tersebut, agar nelayan tidak beralih profesi menjadi sopir becak motor (bentor).
"Banyak nelayan yang memilih jadi sopir bentor, karena pekerjaan ini dianggap tidak menjanjikan. Namun sebagian tetap memilih mencari ikan, minimal untuk dikonsumsi," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan RI Susi Pudjiastuti ketika berkunjung ke Gorontalo belum lama ini mengatakan, pihaknya berencana untuk mengoperasikan pom bensin keliling di perairan untuk melayani nelayan.
Ia mengungkapkan beberapa waktu lalu TNI Angkatan Laut menangkap penyelundup minyak, yang membawa 15 kapal tanker asing di perairan Indonesia.
"Sudah diputuskan tidak akan dilelang tapi disita untuk negara, nanti dibikin pom bensin jalan di laut supaya nelayan lebih mudah," tukasnya saat berkunjung ke Gorontalo beberapa waktu lalu.
Di sisi lain, Provinsi Gorontalo mendapatkan jatah 214 kapal dari 3.500 unit yang akan dibagikan Kementerian KP.
Susi mengatakan kapal itu untuk membantu nelayan mendapatkan ikan lebih banyak sehingga bukan nelayan asing yang menikmati ikan-ikan di perairan Indonesia.
"Selama sepuluh tahun terakhir, ribuan kapal-kapal dari negara tetangga mengambil ikan di laut kita. Setiap hari sepanjang tahun. Yang parah lagi, mereka pakai bahan bakar minyak dari kita," ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa nelayan Indonesia sering kali kesulitan mendapatkan BBM, sementara kapal asing membawa ribuan ton BBM untuk mencuri ikan.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016
"Selama ini salah satu kendala kami melaut adalah BBM. Yang terdekat adalah depot-depot kecil yang dijual ukuran botol dengan harga jauh lebih mahal," kata Abdul Latif, nelayan di pesisir Kabupaten Bone Bolango, Kamis.
Ia berharap SPBU berjalan bisa dinikmati di daerah tersebut, agar nelayan tidak beralih profesi menjadi sopir becak motor (bentor).
"Banyak nelayan yang memilih jadi sopir bentor, karena pekerjaan ini dianggap tidak menjanjikan. Namun sebagian tetap memilih mencari ikan, minimal untuk dikonsumsi," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan RI Susi Pudjiastuti ketika berkunjung ke Gorontalo belum lama ini mengatakan, pihaknya berencana untuk mengoperasikan pom bensin keliling di perairan untuk melayani nelayan.
Ia mengungkapkan beberapa waktu lalu TNI Angkatan Laut menangkap penyelundup minyak, yang membawa 15 kapal tanker asing di perairan Indonesia.
"Sudah diputuskan tidak akan dilelang tapi disita untuk negara, nanti dibikin pom bensin jalan di laut supaya nelayan lebih mudah," tukasnya saat berkunjung ke Gorontalo beberapa waktu lalu.
Di sisi lain, Provinsi Gorontalo mendapatkan jatah 214 kapal dari 3.500 unit yang akan dibagikan Kementerian KP.
Susi mengatakan kapal itu untuk membantu nelayan mendapatkan ikan lebih banyak sehingga bukan nelayan asing yang menikmati ikan-ikan di perairan Indonesia.
"Selama sepuluh tahun terakhir, ribuan kapal-kapal dari negara tetangga mengambil ikan di laut kita. Setiap hari sepanjang tahun. Yang parah lagi, mereka pakai bahan bakar minyak dari kita," ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa nelayan Indonesia sering kali kesulitan mendapatkan BBM, sementara kapal asing membawa ribuan ton BBM untuk mencuri ikan.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016