Gorontalo, (ANTARAGORONTALO) - Kepala BPS Provinsi Gorontalo Eko Marsoro mengatakan pada Januari-Maret 2016, India merupakan negara tujuan ekspor utama yaitu sebesar 98,80 persen dari komoditas Gorontalo.

"Sedangkan sisanya, komoditas Gorontalo diekspor ke Tiongkok," ujarnya di Gorontalo.

Ia menyebut pada Maret 2016, nilai ekspor yang melalui Pelabuhan di Gorontalo adalah 390.140 dolar AS, dengan negara tujuan ekspor adalah India dan Tiongkok dengan masing-masing memiliki nilai ekspor 375.000 dan 15.140 dolar AS.

Secara kumulatif nilai ekspor yang melalui Pelabuhan Gorontalo Januari-Maret 2016 dibandingkan dengan tahun sebelumnya periode yang sama, mengalami penurunan sebesar 72,57 persen atau turun dari 4,59 juta dolar AS menjadi 1,26 juta dolar AS.

Eko menjelaskan, pada Maret 2016 ada tiga jenis komoditas yang diekspor melalui Pelabuhan di Gorontalo yaitu kelompok Bungkil Kopra, Kayu, Barang dari Kayu, serta Sabut Kelapa.

Kelompok Bungkil Kopra memiliki nilai ekspor sebesar 375.000 dolar AS. Sedangkan kelompok Kayu, Barang dari Kayu dan kelompok Sabut Kelapa masing-masing memiliki nilai ekspor sebesar 9.872 dan 5.268 dolar AS.

"Secara kumulatif nilai ekspor ungkil Kopra Yang melalui Pelabuhan Gorontalo sebesar 1.245.000 dolar AS, dengan kontribusi ekspor sebesar 98,80 persen," katanya.

Pada periode yang sama, kelompok kayu dan sabut kelapa hanya memiliki kontribusi ekspor sebesar 0,78 persen dan 0,42 persen.

Sementara itu, dari sisi pertumbuhan ekspor jagung pada Januari-Maret 2016 mengalami penurunan 100 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2015 yaitu dari 4.549.317 menjadi nihil.

Ekspor Kayu, Barang dari Kayu dan Sabut Kelapa juga mengalami penurunan.

Dari sisi volume, ekspor melalui Pelabuhan Gorontalo pada bulan Maret 2016 sebesar 2.541,85 ton yang terdiri dari bungkil kopra sebesar 2.500 ton, kayu dan barang dari kayu 25,64 ton, dan sabut kelapa 16,21 ton. 

Pewarta: Debby Hariyanti Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016