Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Penderita gizi buruk di Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo pada tahun 2016 mengalami penurunan, karena upaya pemerintah kabupaten untuk memberikan perhatian di bidang kesehatan itu berjalan optimal.

"Sepanjang Januari hingga Maret 2016 ada sebanyak 17 jiwa atau 0,6 persen dari total balita yang ditimbang oleh Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes-KB) di daerah tersebut menderita gizi buruk," kata Kepala Bidang Pelayanan Dasar Dinkes-KB Pohuwato, Irwan Samawati, Sabtu.

Pihaknya mengklaim angka tersebut telah mengalami penurunan karena pada tahun 2015 total penderita gizi buruk mencapai 63 jiwa dengan sesuai usia balita yang ada.

Ia menambahkan, jika yang masuk dalam penanganan Dinkes-KB hanyalah balita dengan usia nol hingga 39 bulan, sementara untuk usia selanjutnya sudah di dinas sosial.

Adapun penyebab penderita gizi buruk di daerahnya akibat dari kekurangan suplai atau nutrisi makanan minim dan penyakit yang diderita oleh balita.

"Misalnya si balita terkena penyakit gangguang pernafasan, ada kelainan jantung, TBC juga ada. Bahkan yang terbaru satu balita positif penderita HIV masuk juga dalam kategori gizi buruk," ungkapnya.

Ia menerangkan, untuk mencegah bertambahnya penderita gizi buruk, pihaknya selalu melakukan sosialisasi ke ibu-ibu hamil, bahkan yang sudah melahirkan agar selalu menjaga asupan gizi bagi ibu dan cabang bayi.

Selain itu, Dinke-KB akan membagikan makan tambahan bagi para ibu hamil yang didiagnosa mengalami kekurangan energi kronis.

"Artinya untuk mencegah cabang bayi mengalami gizi buruk, maka kami telah melakukan pencegahan dini dengan memberikan apusan gizi bagi orang tuanya," ungkap Irwan.

Adapun total makanan tambahan sebanyak 8 ton yang berasal dari kementerian kesehatan, akan disalurkan dalam waktu dekat ke seluruh desa-desa di Kabupaten Pohuwato.

Pewarta: Febriandy Abidin

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016