Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Sejumlah pembaca menyambut positif peluncuran buku Sayembara Tebu karya penyair Gorontalo, Jamil Massa.

Buku tersebut merupakan kumpulan 52 puisi Jamil sejak tahun 2013 sampai 2015, namun baru diterbitkan April 2016.

"Membaca beberapa puisinya sama dengan membaca Gorontalo. Banyak hal tentang Gorontalo ada dalam puisi ini," kata salah seorang pembaca, Arifin Badu, saat peluncuran Sayembara Tebu di Kedai Kopi Maksoed Kota Gorontalo.

Hal senada juga diungkapkan seorang sastrawan muda Gorontalo, Hasrul Eka Putra yang menilai Sayembara Tebu merupakan karya besar masa sekarang di Gorontalo.

"Puisinya berenergi dan sangat Gorontalo. Di sana tampak kualitas karyanya. Puisinya mengangkat soal Gorontalo dan peradabannya," ungkapnya.

Dalam peluncuran buku tersebut, sejumlah pengunjung membacakan puisi-puisi dalam buku dengan gaya masing-masing.

Penampilan grup Beranda Etnika Gorontalo dan Pondok Suara menambah meriah acara peluncuran tersebut.

Jamil menuturkan karya-karyanya dalam buku itu mencoba menghadirkan warna lokal Gorontalo, seperti ikan endemik duwo, payangga, dan manggabai.

Beberapa puisinya juga berisi tentang cerita rakyat, permainan tradisional, ritual serta penyebar agama di Gorontalo.

"Saya juga terinspirasi dari seni kontemporer seperti lukisan, sketsa, musik jazz, dan pop. Tapi yang paling saya favoritkan adalah kisah tentang perjalanan asmara dan perempuan, yang sekarang jadi istri saya," ungkapnya di Gorontalo, Selasa.

Sebelum dibukukan, puisi-puisi tersebut telah dimuat di sejumlah media massa diantaranya Kompas, Koran Tempo, Media Indonesia dan Indopos.

Penyair ini telah menulis puisi sejak duduk di bangku SMP, namun menuangkannya sebagai sastra serius baru ketika berada di bangku kuliah.

Baginya puisi merupakan tingkat tertinggi dalam mengolah dan memperlakukan bahasa.

"Bahasa bukan hanya sebagai instrumen komunikasi, tapi sebagai perangkat seni yang mampu menyentuh relung terdalam jiwa manusia," katanya.

Pewarta: Debby Hariyanti Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016